Warga Nilai Menaikkan Iuran Bukan Solusi Menekan Defisit BPJS Kesehatan
Kebijakan menaikkan iuran BPJS Kesehatan itu justru dinilai ibarat petugas pemadam kebakaran yang datang saat api membakar suatu bangunan. Tidak ada upaya pencegahan jauh sebelumnya, sehingga angka warga yang sakit bisa ditekan dan biaya harus dikeluarkan bisa diminimalisir dalam jangka panjang.
Rencana pemerintah menaikkan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sekitar dua kali lipat sebagai upaya untuk menekan defisit yang dialami oleh BPJS Kesehatan tidak tepat. Semestinya pemerintah harus meningkatkan upaya pencegahan melalui pemerintah daerah dan puskesmas yang tersebar hingga ke pelosok.
Kebijakan menaikkan iuran BPJS Kesehatan itu justru dinilai ibarat petugas pemadam kebakaran yang datang saat api membakar suatu bangunan. Tidak ada upaya pencegahan jauh sebelumnya, sehingga angka warga yang sakit bisa ditekan dan biaya harus dikeluarkan bisa diminimalisir dalam jangka panjang.
-
Apa itu Program Pesiar BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan layanan kesehatan bagi pesertanya? Salah satu upaya yang dilakukan melalui pertemuan antara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan mempermudah akses bagi peserta JKN? Inovasi berbasis digital dihadirkan BPJS Kesehatan Ia menjelaskan, sejumlah inovasi berbasis digital yang dihadirkan BPJS Kesehatan demi memberikan kemudahan akses bagi peserta JKN antara lain meliputi BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), dan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat? Untuk itu, mereka melakukan transformasi digital dengan menghadirkan berbagai layanan inovatif yang mengandalkan teknologi dan digitalisasi.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan menangani pengaduan peserta di rumah sakit? Petugas rumah sakit yang ditunjuk akan bertugas memberikan informasi dan menangani pengaduan peserta JKN terkait pelayanan. Selanjutnya, petugas akan mencatat pada aplikasi Saluran Informasi dan Penanganan Pengaduan (SIPP)," jelas Ghufron saat peluncuran yang terpusat di RSUP Dr. Sardjito, Jumat (29/9).
"Upaya pencegahan itu yang penting. Ada Puskesmas yang bisa melakukan sosialisasi bagaimana menciptakan masyarakat terbiasa dengan hidup sehat," kata Yayan Zamzami, warga kota Banda Aceh pengguna BPJS Kesehatan mandiri.
Menurutnya, bukan solusi yang tepat untuk menekan defisit anggaran dengan membebankan kepada peserta BPJS. Pemerintah yang memiliki jaringan hingga ke tingkat struktur pemerintah yang paling kecil semestinya bisa meningkatkan kesadaran masyarakat agar membiasakan diri pola hidup sehat.
Selain itu, Yayan juga menyoroti soal kualitas pelayanan dari pihak BPJS Kesehatan yang masih kurang memanusiakan manusia. Pelayanan asuransi kesehatan milik plat merah ini kerap dikeluhkan oleh konsumen. Baik kecepatan pelayanan, kualitas pelayanan hingga kerap tidak menjadi prioritas dalam melakukan penanganan.
"Kualitas pelayanan juga penting ditingkatkan," jelasnya.
Ia berharap pemerintah mempertimbangkan rencana menaikkan iuran BPJS tersebut. Iuran yang sudah ada sekarang masih bisa dipertahankan, namun pemerintah harus memperbanyak kegiatan penyadaran kepada masyarakat agar bisa hidup sehat.
Sementara itu, Habil mengaku saat mendaftar pengobatan melalui BPJS Kesehatan di rumah sakit juga antre yang panjang. Tentunya ini membutuhkan waktu yang lama, termasuk antre di poli saat pemeriksaan dokter yang membuat pasien harus menunggu lama.
"Antrian panjang juga bermasalah saat berobat menggunakan BPJS Kesehatan," ungkap Habil.
Menurut Habil, belum lagi ada dokter dan petugas rumah sakit yang kurang ramah terhadap pasien pengguna BPJS. Bahkan ada yang lebih mengutamakan pelayanan yang membayar secara langsung.
"Terkesan ada diskriminasi," tukasnya.
Baca juga:
Begini Nasib 5,2 Juta Peserta BPJS Kesehatan Usai Dinonaktifkan Kemensos
Anies Baswedan akan Siapkan Dana Talangan Sikapi Kenaikan Iuran BPJS
Iuran BPJS Naik, Wali Kota Solo Khawatir Bahaya Laten Kemiskinan
Masyarakat Harap Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Diikuti Perbaikan Pelayanan
Pelayanan Buruk, Masyarakat Tak Setuju Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
VIDEO: Tolak Kenaikan Iuran, Masyarakat Minta BPJS Fokus Tingkatkan Pelayanan
Deretan Negara dengan Layanan Kesehatan Terbaik dan Terburuk di Dunia