Warga tak tahu rumah dijual di tokobagus peninggalan Bung Karno
Bahkan banyak warga yang kaget, ketika diberitahu jika rumah tersebut pernah ditinggali Presiden Soekarno.
Banyak warga tak mengetahui tentang sejarah rumah Purbodiningrat. Bahkan banyak warga yang kaget, ketika diberitahu jika rumah tersebut pernah ditinggali Presiden Soekarno, saat agresi militer Belanda tahun 1947.
"Masa mas, pak Karno pernah tinggal di situ. Tahun berapa mas? Wah saya belum pernah dengar ceritanya," ujar Suharyanto (40) warga Sindurejan, Patangpuluhan, Kamis (11/7).
Suharyanto mengaku sudah tinggal di rumahnya yang tak jauh dari rumah Purbodiningrat sejak lahir. Namun pria yang bekerja sebagai juru parkir tersebut tak pernah mendengar jika rumah tersebut sangat bersejarah.
"Orang tua saya nggak pernah bercerita. Saya taunya malah dari mas," katanya.
Sementara Supardi (33) warga setempat juga mengaku tak tahu sejarah rumah tersebut. "Saya lahir, rumahnya juga seperti ini. Sekarang ya seperti ini, tidak terawat. Kalau kakek nenek kita pasti tahu," tandasnya.
Lain yang dikatakan Jimin (54) warga Ketanggungan, Wirobrajan. Pria yang tinggal bersebelahan tersebut mengaku pernah mendengar cerita tersebut dari orang tuanya.
"Katanya milik pak Purbodiningrat. Tapi beliau kan sudah meninggal lama. Yang tinggal disitu kan anaknya, namanya bu Siti. Wong saya sering tidur di sana sejak kecil, ungkapnya.
Tak hanya ketiga orang tersebut, beberapa warga sekitar juga tak tahu tentang sejarah rumah tersebut.
Seperti diketahui, rumah bersejarah yang disebut pernah menjadi tempat persembunyian Presiden Soekarno di Yogyakarta, kini dijual lewat situs jual beli tokobagus.com. Rumah itu ditawarkan dengan harga Rp 29.491.000.000.
Rumah itu terletak di Jalan Patangpuluhan, Yogyakarta. Luas rumah 500 m2, dengan luas tanah 4213 m2. Ada lima kamar tidur dengan dua kamar mandi dan halaman yang luas.
"Saya diminta oleh ahli waris keluarga Purbodiningrat untuk membantu menjual rumah bersejarah ini," kata Yuskalvin, pria yang memasang iklan di toko bagus.com, saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (11/7).