Warnet di BTN Hartaco Makassar dilempar bom molotov
Pelaku berjumlah dua orang datang dengan menggendarai sepeda motor matic.
Sebuah rumah sekaligus warung internet yang berada di BTN Hartaco Indah Blok 1A No 10, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar dilempari bom molotov, Jumat (15/3) sekitar pukul 23.00 Wita. Rumah tersebut milik Ashadi (32). Akibat kejadian tersebut, jendela rumah pecah terkena lemparan.
Dari keterangan Ashadi, pelaku berjumlah dua orang datang dengan menggendarai sepeda motor matic. Saat kejadian, ia berada di dalam rumah bersama orang tuanya. Tiba-tiba, terdengar suara ledakan dari luar rumah.
-
Apa itu kata antonim? Kata antonim sendiri merupakan pasangan kata yang mempunyai makna berlawanan. Sementara itu, kata sinonim adalah persamaan kata yang memiiki arti serupa atau hampir sama.
-
Kapan Babon ANIEM dibangun? ANIEM mulai membangun jaringan listrik di Kota Yogyakarta pada tahun 1914, tepatnya di kawasan hunian orang Eropa di Kotabaru.
-
Apa yang dimaksud dengan antonim? Antonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang saling bertentangan atau berlawanan satu sama lain.
-
Apa itu Anggau Siboik-Boik? Salah satu hidangan tradisional yang menjadi bagian dari ikon daerah Mentawai adalah anggau siboik-boik.
-
Kapan Benteng Anna dibangun? Dibangun oleh kolonial Inggris pada tahun 1789 di tepi Sungai Selagan, benteng ini digunakan untuk pertahanan perang dan juga aktivitas perdagangan hasil bumi.
-
Kapan Galang Rambu Anarki meninggal? Dia meninggal dunia pada 25 April 1997 di usia 15 tahun.
"Waktu saya keluar, saya melihat teras rumah sudah terbakar. Saya sempat melihat mereka (pelaku) naik motor pergi," kata Ashadi, saat ditemui di lokasi kejadian.
Melihat api, dia langsung memadamkan api dengan menggunakan air. Ashadi menduga kasus pelemparan bom molotov ini merupakan buntut kejadian pada tanggal 27 Februari lalu. Waktu itu datang seorang remaja hendak bermain warnet. Namun saat itu, warnet sudah mau ditutup.
Remaja yang datang saat itu bukan orang yang tinggal disekitaran BTN Hartaco Indah. "Saya kira pelemparan ini ada hubungannya dengan kejadian itu (27 Februari lalu). Saat itu, datang seorang remaja berusia SMP atau SMA. Warnet disini buka jam 07.00 sampai 22.30 Wita," ujar Ashadi.
Dia mengungkapkan rumahnya sering diteror dengan cara dilempari batu. Teror tersebut dilakukan pelaku selama tiga hari sejak tanggal 27 Februari itu. "Rumah saya sering juga dilempari batu selama tiga hari berturut-turut," ucap Ashadi.
Setelah kejadian itu, ia langsung menghubungi aparat kepolisian. Tak berselang lama, petugas kepolisian tiba dilokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan satu botol minuman keras yang digunakan pelaku. Adapun isi botol itu adalah campuran bensin dan minyak tanah. Kasus ini sementara dalam proses penyelidikan kepolisian sektor (Polsek) Tamalate.
Kepala Polsek Tamalate, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suaeb A Madjid, mengatakan kasus pelemparan ini masih dalam tahap penyelidikan. Dia menjelaskan pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap identitas pelaku.
"Pelaku masih lidik. Pemilik rumah akan kami periksa sebagai saksi," kata Suaeb, saat ditemui di lokasi kejadian.
(mdk/ian)