Wartawan Gadungan Peras Kepala Desa di Sukoharjo Rp25 Juta
Pelaku bernama Yosep Agus yang mengaku reporter Harian Bhayangkara.
Kepala Desa Paluhombo, Bendosari, Sukoharjo, Juwanti (51) nyaris menjadi korban pemerasan wartawan gadungan. Pelaku bernama Yosep Agus yang mengaku reporter Harian Bhayangkara.
Dari informasi yang dihimpun, Yosep meyakinkan calon korban dengan menunjukkan sebuah kartu identitas wartawan yang diterbitkan oleh Penerangan Komando Resor Militer (Korem) 074/Warastratama, 5 Juni lalu.
-
Kapan Sahrul Gunawan diwisuda? Alhamdulillah, guys! Hari ini, Selasa, 21 November 2023, setelah sukses banget lulus sidang tesis bulan April kemarin, kita semua merayakan Wisuda Magister Ilmu tafsir Al Quran universitas PTIQ yang pertama.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Putri Gading meninggal? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
Kebetulan di saat bersamaan puluhan wartawan juga menggunakan kartu yang sama untuk peliputan kunjungan Presiden Joko Widodo di wilayah Surakarta.
Modus yang digunakan Yosep adalah ijazah palsu yang diduga dimiliki Kades Paluhombo. Untuk memuluskan aksinya, Yosep mendatangi rumah mantan Kades Paluhombo Mulyadi.
Kepadanya, dia minta tolong agar masalah ijazah persamaan SMP palsu tersebut disampaikan ke Juwanti. Belakangan diketahui mantan Kades tersebut masih bersaudara dengan Juwanti.
"Jadi saya diberitahu pak mantan, kalau ada wartawan yang mempermasalahkan ijazah persamaan SMP milik saya. Katanya wartawan Harian Bhayangkara atas nama Yosep Agus. Dan ada juga seorang oknum LSM, tapi saya lupa namanya," ujar Juwanti, kepada wartawan, Senin (9/9).
Selang beberapa waktu, wartawan gadungan tersebut mendatangi dirinya, baik kantor maupun rumah. Bahkan, pelaku mengancam akan membeberkan informasi tentang penggunaan ijazah palsu tersebut ke publik. Agar tak dipermasalahkan lagi, Yosep meminta Juwanti menyetorkan uang Rp25 juta. Dengan uang tersebut, Juwanti dijanjikan tidak akan diberitakan di media massa.
Atas ancaman tersebut Juwanti mengaku tidak takut. Apalagi dia merasa tak ada masalah dalam ijazah yang dimilikinya.
"Silakan saja kalau mau diberitakan, wong tidak ada yang salah dengan ijazah saya. Karena saya merasa benar, saya sama sekali tidak memberikan uang," tandasnya.
Juwanti telah meminta perlindungan ke Polsek Bendosari, Sukoharjo. Meski demikian, hingga kini dia belum melaporkan secara resmi kasus pemerasan ke polisi.
Baca juga:
Mengaku Wartawan, 3 Pria Peras Korban dengan Modus Sebar Foto Bareng Wanita
Peras Kepala Sekolah, Tiga Wartawan Abal-abal Diciduk Polisi
Majalah Top Jerman Pecat Jurnalis yang Bertahun-Tahun Bikin Artikel Palsu
Wartawan Gadungan Pemeras Sekolah di Pemalang Dibekuk Polisi
Takut ditangkap, wartawan gadungan di Palembang simpan sabu di celana dalam