Wartawati di Banten jadi korban pencuri berkedok teknisi PLN
Korban tidak curiga karena para pelaku terlihat meyakinkan.
Seorang wartawati televisi lokal di Banten, Susmiatun Hayati, menjadi korban pencurian dengan kedok petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN). Peristiwa itu terjadi di rumahnya, di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, dan dia mengalami kerugian Rp 10 juta.
Berdasarkan informasi dihimpun, kedua pelaku menawarkan jasa kepada orang tua Susmiatun buat memperbaiki listrik korslet tanpa biaya. Tanpa curiga, orang tua korban bersama adik iparnya, Rohili, langsung mempersilakan kedua pelaku bekerja. Pelaku langsung memperbaiki dan tidak terlihat mencurigakan.
"Saya juga lupa tidak menanyakan surat tugas, karena gerak-geriknya seperti petugas PLN. Saya lalu pergi saja ninggalin ibu di rumah sendirian. Eh ternyata si maling langsung ke kamar kakak ipar saya dan mengambil uang Rp 10 juta di bawah kasur," kata Rohili, Senin (9/5).
Rohili melanjutkan, usai mengambil uang, kedua pelaku pamit hendak mengambil alat yang masih kurang. Namun mereka ternyata tidak kembali. Dia pun langsung memeriksa ke dalam rumah, dan ternyata uang di salah satu kamar di rumah itu telah raib.
"Mereka pakai motor Mio. Mereka tidak pamit pulang, namun pamit mau ambil alat. Eh ternyata enggak balik lagi. Pas saya kejar, orangnya sudah ngilang," ucap Rohili.
Akibat peristiwa itu, korban mengalami kerugian Rp 10 juta. Hingga kini korban belum melaporkan peristiwa itu ke polisi. Dia hanya mengimbau masyarakat berhati-hati bila ada orang mengaku petugas PLN atau lainnya dan menawarkan jasa.