Warung Kasih, Kisah Toleransi Umat Katolik Jember Mendukung Ibadah Puasa Kaum Muslim
Bulan Ramadan tidak sekedar ramai diisi dengan ibadah, tetapi juga praktik toleransi keberagaman. Seperti yang dilakukan umat Katolik yang ada di Jember, dengan membagikan menu berbuka gratis bagi umat Islam dari kelompok menengah ke bawah.
Bulan Ramadan tidak sekedar ramai diisi dengan ibadah, tetapi juga praktik toleransi keberagaman. Seperti yang dilakukan umat Katolik yang ada di Jember, dengan membagikan menu berbuka gratis bagi umat Islam dari kelompok menengah ke bawah.
Tidak sekadar berbagi, tradisi yang dibalut forum Warung Kasih ini bahkan sudah rutin digelar selama 18 tahun terakhir. Hanya sekali tradisi ini absen, yakni pada bulan puasa tahun lalu, akibat pandemi yang sedang meninggi di Jember.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Apa yang diraih Iqbaal Ramadhan baru-baru ini? Setelah ngejalanin kuliah dari tahun 2019 di Australia, Iqbaal Ramadhan akhirnya resmi jadi lulusan Media Komunikasi dari Monash University. Keren banget!
-
Apa masalah pencernaan yang rentan terjadi saat puasa Ramadan? Masalah pencernaan seperti diare atau sembelit rentan terjadi pada saat bulan Ramadan.
-
Apa yang sedang tren di bulan Ramadhan? Pantun adalah bentuk puisi lama yang sangat populer. Dalam rangka datangnya bulan suci Ramadhan, pantun adalah salah cara untuk menyambut bulan puasa tersebut.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di bulan Ramadan ini? Pertamina bersama Kementerian BUMN kembali menyelenggarakan kegiatan Safari Ramadan BUMN 2024, di Yayasan Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43, Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara, pada Kamis, 21 Maret 2024.
"Kami tahun ini kembali menggelar Warung Kasih untuk memenuhi keinginan para tukang becak di sekitar sini. Mereka bertanya mengapa Warung Kasih tahun ini masih tutup," ujar Valentina Indarti, Ketua Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Jember yang menjadi penyelenggara rutin Warung Kasih.
Semula, WKRI berencana untuk kembali meniadakan Warung Kasih. Alasannya karena pandemi masih belum selesai sehingga protokol kesehatan seperti jaga jarak harus tetap di jaga.
"Tetapi mereka menyatakan siap komitmen untuk jaga jarak. Ya sudah, kami akhirnya memenuhi keinginan mereka," lanjut Valentina.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jika biasanya menu berbuka dijual dengan harga amat murah untuk kaum dhuafa seperti tukang becak dan pedagang asongan, kali ini panitia memutuskan untuk menggratiskan seluruh menu berbuka. Selain itu, penempatan menu juga mengikuti protokol kesehatan.
"Karena pandemi, kita gratiskan saja semuanya. Selain itu, kalau tahun lalu, mereka biasa mengambil di piring, kali ini kita bungkus dalam nasi bungkus dan dimakan di rumah. Jadi potensi berkerumun bisa diminimalisir," papar Valentina.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Warung Kasih juga digelar di halaman Panti Siwi, yayasan sosial milik Gereja Katolik Santo Yusuf yang terletak di samping Gereja Katolik Santo Yusuf. Lokasinya juga berdampingan dengan Masjid Jami’ al-Baitul Amien dan Alun-Alun Jember yang menjadi sentral aktivitas warga Jember.
"Kita buka Senin sampai Kamis setiap minggunya. Dalam sehari, kita sediakan 200 nasi bungkus secara gratis beserta minumnya. Kita tidak tahu, berapa nominalnya, karena ini semua atas keikhlasan para donatur," ujar Valentina.
Acara Warung Kasih yang sudah berusia hampir 2 dekade ini, juga seolah menjadi ritual tahunan umat Katolik di Jember, guna merawat kerukunan dengan umat Muslim. "Makanya tahun lalu ketika Warung Kasih kita tiadakan karena pandemi, banyak donatur yang juga mengeluh. Karena begitu semangatnya mereka untuk berbagi dan mendukung ibadah teman-teman muslim," papar Valentina.
Format berbagi makanan berbuka ini disambut antusias warga Muslim yang biasanya mengais rezeki di sekitar kawasan tersebut. "Saya tiap tahun kalau berbuka, sering makan di sini karena sangat murah, cukup membantu kami. Dan alhamdulillah tahun ini malah gratis. Semoga pandemi segera selesai," ujar Rudi, salah satu tukang becak yang ikut mendapatkan menu berbuka bersama keluarganya.
Baca juga:
Jumlah Pasien Sembuh dari Covid-19 per 19 April 2021
Rektor Unair: Vaksin Merah Putih Siap Digunakan Tahun 2022
Armand Maulana, Cak Lontong, dan Nia Dinata Sambut Baik Vaksinasi Pekerja Seni
Jumlah Warga Indonesia yang Sudah Divaksinasi per 19 April 2021
Anies Sebut Harapan Hidup Warga DKI Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Pemerintah Perpanjang PPKM Mikro Hingga 3 Mei 2021