Waseso kirim 5 ton daging dan anggota Pramuka ke lokasi Gempa Palu
Gerakan nyata Pramuka, lanjut Waseso, sudah dilakukan dengan dibentuknya dapur umum. Selain itu, bahan pangan seperti 5 ton daging sapi juga telah terdistribusi baik.
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso atau Waseso, bergerak cepat dalam membantu penanggulangan korban gempa di Sulawesi. Bersinergi dengan Bulog, Waseso yang diketahui juga kepala Bulog langsung mengirimkan logistik ke wilayah terdampak.
"Sudah duluan kita. Tadi pagi juga kita udah bantu lagi jam 5 pagi kita berangkatkan dengan Hercules ke sana. Jadi tadi pagi Bulog dengan pramuka kerjasama untuk mendistribusikan langsung," kata Waseso usai Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (1/10).
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Bagaimana menurut Budi Waseso, Pramuka seharusnya diterapkan? "Oleh sebab itu, mungkin kemarin Permen (Permendikbud) itu menurut saya harus dicabut. Karena kalau kita memulai dari itu ya kita harus scr keseluruhannya harus ada izin keppres-nya enggak. Artinya, tidak serta merta hanya melalui keputusan menteri," jelasnya.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa yang menjenguk Budiono? Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekandar, menjenguk dan memberi bantuan sembako serta kasur untuk Budiono.
-
Siapa yang diminta Budi Waseso untuk mencabut aturan Pramuka? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
Gerakan nyata Pramuka, lanjut Waseso, sudah dilakukan dengan dibentuknya dapur umum. Selain itu, bahan pangan seperti 5 ton daging sapi juga telah terdistribusi baik.
"Saya dari kemarin dari hari kejadian sudah kerja sama dengan pemerintah daerah membuat dapur umum, kita juga mendistribusikan 5 ton daging di sana. Beras, minyak goreng, semua kita distribusikan. Hari ini pun masih terus kita lakukan," jelas dia.
Rencananya, sebagai ketua kwarnas terpilih, Waseso juga akan meninjau langsung lokasi terdampak bencana di Sulawesi. Pramuka di lokasi pun sudah bergerak bersama tim Basarnas, Polri dan TNI, guna bersma untuk ikut mencari korban hilang.
"Jadi kami bergabung dengan tim Basarnas, tim TNI-Polri di sana, kita bersama-sama. Dengan kementerian, termasuk Bulog, langsung berkoordinasi, dan dalam minggu-minggu ini saya berangkat juga ke sana," kata Waseso.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Polres Surakarta galang dana untuk korban gempa dan tsunami di Sulteng
Jokowi soal kabar penjarahan: Jangan mempermasalahkan hal kecil
Menko Polhukam akan koordinasi soal bantuan luar negeri untuk penanganan gempa
Gempa Palu belum berstatus bencana nasional, RI siap terima bantuan luar negeri
KemenPU-PR sediakan kebutuhan air bersih dan sanitasi korban gempa Palu-Donggala
Percepat recovery layanan perbankan, BRI manfaatkan jaringan komunikasi BRIsat