Waspada, Jembatan Cipendawa Bekasi Turun hingga 10 Sentimeter Gara-Gara Baut Hilang Dicuri
Akses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Padahal baut pada jembatan tersebut sudah dilas agar tidak mudah terlepas.
- Melihat Sisa Jembatan KA yang Berjaya Tahun 1906 di Bandung Barat, Kokoh Meski Berusia 1 Abad Lebih
- Bak Lautan, Potret 11 Kecamatan di Kabupaten Demak Terendam Banjir Karena 6 Tanggul Jeboh Usai Hujan Deras
- Bekasi Diguyur Hujan Deras sejak Siang, Tanggul Kali Cilemahabang Jebol 20 Meter
- Waspada! Permukaan Tanah di Selatan Jakarta Menurun, Begini Kondisinya
Waspada, Jembatan Cipendawa Bekasi Turun hingga 10 Sentimeter Gara-Gara Baut Hilang Dicuri
Jembatan Cipendawa Bekasi Turun hingga 10 Sentimeter Gara-gara Baut Hilang Dicuri
Jembatan di Jalan Baru Cipendawa, Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi terpaksa ditutup sementara.
Sebabnya, jembatan tersebut mengalami pergeseran dan turun hingga 10 sentimeter.
"Sekitar lima sampai 10 sentimeter, tapi karena posisi geser kan bahaya makanya kemarin langkah kita koordinasikan dengan Dishub dan Lantas untuk penutupan (jembatan) sementara."
kata Sekretaris Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Kota Bekasi, Idi Susanto, Jumat (26/1).
Idi mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran, pergeseran dan penurunan di beberapa sisi jembatan itu disebabkan beberapa baut hilang dicuri. Padahal baut pada jembatan tersebut sudah dilas agar tidak mudah terlepas.
"Awal laporan ketahuan dari temen temen URC (Unit Reaksi Cepat), kita setiap ada lubang di titik tersebut dibenerin turun lagi, dibenerin turun lagi, habis itu kita cek ke bawah ternyata benar ada beberapa baut yang sudah hilang," ucapnya.
Dia menduga beberapa baut yang menempel di jembatan tersebut dicuri oleh orang tak bertanggungjawab menggunakan las.
"Kalau baut kan sebenarnya sudah kuat, ada kunci dengan dilas, kalau identifikasi kami pelaku pencuriannya juga pakai las, karena harus dipotong, karena ada bekasnya."
kata Idi.
Dari penelusuran unit reaksi cepat, lanjut Idi, baut yang hilang hampir terjadi di separuh jembatan. Akibatnya jembatan mengalami pergeseran dan membahayakan pengguna jalan yang melintas.
"Hampir separuh jembatan (bautnya hilang), karena di ujungnya sudah turun jadi membahayakan sekali, untung saja tim URC kita cepat identifikasi masalah, kalau kita enggak cepat pengecekan bisa jadi kendaraan truk roboh, bahaya sekali," ungkapnya.
Akses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin. Sedangkan saat ini tim dari unit reaksi cepat mengecek kondisi jembatan untuk memastikan ada atau tidaknya baut pada seluruh bagian jembatan tersebut.
"Jadi kita satu dua hari ini melihat dampakmya sampai mana, kita cek semua baut-bautnya, apakah ada lagi yang memang jilang lagi atau enggak, setelah itu langsung kita action, sambil kita mulai penggantian bautnya kita angkat lagi (jembatannya) posisikan ke semula, baru kita pasang baut-bautnya," tandasnya.