Waspada! Merokok hingga Bentangkan Spanduk di Sekitar Masjid Nabawi Bisa Ditangkap
Jemaah haji diminta tidak merokok di sembarang tempat selama berada di Arab Saudi
Mengingat Kerajaan Arab Saudi memiliki aturan ketat dan sangat disiplin
- Kemenag Terapkan Skema Murur Saat Mabit di Muzdalifah, Ini Alasannya
- Kerajaan Arab Saudi Minta Jemaah Umrah Segera Tinggalkan Mekkah, Ini Alasannya
- Banyak Jemaah Tersasar di Masjid Nabawi, PPIH Arab Saudi Tugaskan Tim Khusus
- Waspada, Tidak Berkeringat saat Beribadah di Arab Saudi Bukan Berarti Sehat
Waspada! Merokok hingga Bentangkan Spanduk di Sekitar Masjid Nabawi Bisa Ditangkap
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengingatkan agar jemaah haji tidak merokok di sembarang tempat selama berada di Arab Saudi. Mengingat Kerajaan Arab Saudi memiliki aturan ketat dan sangat disiplin yang harus turis atau jemaah haji dan umrah.
Salah satu tempat terlarang merokok yakni di sekitaran Masjid Nabawi. Polisi Arab Saudi atau Askar akan segera bertindak jika melihat ada orang atau jemaah yang ketahuan merokok di kawasan Masjid Nabawi.
"Kami telah bertemu dengan otoritas keamanan Arab Saudi dan mereka telah mengingatkan untuk tidak merokok di sekitar Masjid Nabawi" kata Kepala Seksi Perlindungan Jemaah (Kasi Linjam) Daerah Kerja Madinah Ahmad Hanafi saat ditemui di Daker Madinah, Rabu (15/5).
Tak hanya merokok, jemaah juga dilarang membentangkan spanduk, bendera negara lain, bendera partai politik atau atribut sejenisnya. Sebab karena otoritas keamanan Arab Saudi sangat melarang keras hal ini.
"Kembali saya ingatkan jemaah dan petugas haji untuk tidak melakukan hal ini," kata Hanafi.
Masalah lain yang perlu mendapat perhatian yakni jika terjadi perselisihan antar jemaah maupun petugas haji. Hanafi bilang, jika ada permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin dan tanpa melibatkan otoritas Arab Saudi. Sebab hal tersebut malah akan mempersulit penyelesaian.
"Jadi cukup kita bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. Jika kita melaporkan kepada kepolisian Arab Saudi, masalahnya akan panjang. Maka selaku PPIH, kita duduk bersama-sama. Masalah tersebut selesai cukup di PPIH," tutur Hanafi.
Selain larangan tersebut, Hanafi juga mengingatkan kembali petugas haji (PPIH) Arab Saudi untuk menjaga integritas mereka dan melayani jemaah dengan baik. Jangan sampai dalam menjalankan tugasnya seorang petugas haji melangkahi koridor hukum.
Hal ini ditegaskannya lantaran selama sepekan sebanyak 437 petugas sudah lama berpisah dengan keluarga. Hal ini pun dikhawatirkan bisa memicu kebosanan dan ketegangan pada diri petugas.
"Sebagai petugas haji dalam melaksanakan tugas harus memiliki komitmen dan integritas. Kalau komitmen dan integritas ini dilaksanakan Insya Allah akan sukses dan jemaah akan terlayani dengan baik," kata Hanafi.
Komitmen yang harus dijalankan seorang petugas haji yaitu menjalankan tugasnya dengan tulus dan ikhlas. Petugas haji juga harus punya moralitas tanggung jawab, kerja sama dan menaati aturan-aturan yang ada di tanah suci ini. Termasuk juga kata dia aturan-aturan yang dibuat oleh kepala daker selaku pimpinan.
"Sehingga dalam menjalankan tugas ini selalu berada dalam koridor. Ini penting," tegas Hanafi.
Dia juga mengingatkan petugas haji untuk menjaga moralitas. Petugas haji kata Hanafi harus menjaga akhlak selama berada di tanah suci.
"Apapun yang kita lakukan jangan sampai menjadi masalah, baik masalah buat diri kita maupun institusi kita," ujar Hanafi.
Seksi linjam, kata dia, terus memantau pergerakan para jemaah maupun petugas haji. Hal ini untuk meminimalkan terjadinya pelanggaran yang dilakukan petugas haji maupun jemaah haji.
Meski begitu, sejauh ini tidak ada permasalahan. Dia berharap supaya situasi kondusif ini terus terjaga selama pelaksanaan haji berlangsung.
Seksi linjam merupakan seksi yang dibentuk khusus untuk melindungi jemaah haji Indonesia. Anggotanya adalah gabungan personil TNI dan Polri.
Di Daker Madinah, Seksi ini disebarkan di sektor 1-5, sektor Bir Ali dan Sektor Khusus. Jumlah personil linjam di Daker Madinah ada 27 personil.