Waspada Penipuan Jual Beli Online via Instagram, Begini Modusnya
Ketika pembeli hendak memastikan produk yang akan dibelinya melalui video
Sebuah akun sosial media penjual kamera klasik melakukan penipuan, terhadap produk jualannya terhadap kustomer. Akun bernama @flanel.raffi diketahui telah membawa kabur uang pembeli dengan modus berpura-pura sudah mengirimkan dagangannya tanpa adanya bukti pengiriman produk.
"Saya ditipu saat beli kamera di akun tersebut," kata NL(31) dalam pengakuannya kepada media, Senin (9/9).
- Waspada Modus Penipuan Catut Dompet Digital, Simak Tips Agar Tak Jadi Korban
- Viral Kisah Kakek Wasiman Penjual Mainan yang Bekerja Demi Biaya Berobat Istrinya, Bikin Sedih
- Waspada Penipuan Berkedok Promo Cicilan Murah Belanja Kebutuhan Lebaran, Begini Modusnya
- Waspada! Modus Baru Penipuan: Ditagih Utang Rp1,6 Juta Lewat WhatsApp Meski Tak Pernah Ajukan Pinjaman
NL yang diketahui seorang pegawai swasta ini bercerita, awalnya penipu bertingkah seperti penjual pada umumnya yang menjawab segala rasa penasaran pembeli tentang produk jualannya.
Sampai pada satu momentum, ketika pembeli hendak memastikan produk yang akan dibelinya melalui video, penjual meminta pembayarannya di awal terlebih dahulu.
"Saya diminta transfer, harga kamernya Rp 1,2 juta ke akun penjual atas nama Agus Muhardi bank tujuan BRI," jelas NL.
NL mengakui, permintaan transfer lebih dulu ketimbang video produk barang sempat membuatnya curiga. Namun admin dari akun terkait yang dihubunginya via Whatsapp di nomor 0852-1551-5973.
"Alasannya kalau sudah transfer baru bisa kirim video, aneh tapi saya positif thinking," jelas NL.
Sayangnya, pikiran baik NL tak berjalan manis. Usai ditransfer penjual mulai lambat dalam merespons. Permintaan video produk pun tak digubris. Malahan, penjual mengatakan kamera sudah dikemas untuk dikirim ke kurir ekspedisi ke alamat pembeli.
NL pun masih coba berpikir baik. Dia pun meminta bukti resi pengiriman. Penjual pun menyanggupi namun baru bisa di dua hari berikutnya. Hal itu jelas membuat NL makin bingung. Namun lagi-lagi, dirinya tetap berprasangka baik.
Usai dua hari berlalu, penjual semakin tidak ada kabar. Pesan dan telepon sudah tidak berbalas. Kejadian nahas ini dialami NL pada 1 September 2024. Tidak disangka, keinginan untuk memiliki kamera lewat jual beli online pupus.
"Lebih parahnya lagi saya tiba-tiba dihubungi nomor tidak dikenal yang mengaku dari bea cukai, setelah transaksi dengan penjual kamera itu beberapa hari kemudian," kesal NL.
Hendak Diperas Oknum Mengaku Bea Cukai
NL mengungkap, beberapa hari setelah transaksinya buntu, ada telepon tak dikenal dari nomor 0812-2994-1393 yang mengaku petugas mengaku dari bea cukai. Diduga kuat, telepon tersebut hendak melakukan pemerasan terkait jual-beli kamera yang gagal dilakukannya.
"Jadi beberapa hari setelah tidak ada kabar dari penjual kamera penipu itu, ada yang telepon saya ngakunya dari bea cukai mai jemput saya terkait kamera yang saya beli sedang ditahan prosesnya," beber NL menirukan perkataan modus oknum tersebut.
NL meyakini hubungannya dengan kamera tidak ada hubungan dengan pihak bea cukai, karena lokasi penjualan kamera online disebut dari Surabaya. Maka dari itu, dia menduga kalau hal itu adalah penipuan yang mencoba melakukan pemerasan.
"Setelah saya tegaskan ke si orang yang ngaku bea cukai tersebut, jangan main-main! Lalu langsung dia tidak pernah hubungi lagi," ujar NL.
Melaporkan Penjual Kamera ke Polisi
NL mengaku terus berupaya menempuh jalur hukum untuk membuat penipu jual-beli online jera. Dia pun mengaku sudah datang ke kantor polisi terdekat untuk membuat laporan.
Menurut polisi di tempat tinggalnya wilayah Jakarta, nomor dari penjual kamera online tersebut bukanlah di Surabaya seperti pengakuan penjual kamera. Namun berdasarkan hasil pelacakan, nomor tersebut berada di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sampai saat ini, akun sosial media jual beli online diketahui masih aktif beroperasi. Tetapi jika ada komentar atau direct message yang meminta pertanggungjawaban atas tindak penipuannya, admin akun tersebut langsung menghapusnya.
Begitu pun nomor whatsapp yang dicantumkan di akun tersebut. Redaksi pun mencoba menghubungi nomor tersebut, penipu yang berkedok sebagai penjual kamera juga masih membalas dengan ramah. Termasuk saat redaksi mencoba meminta konfirmasi perihal kasus NL, nomor terkait langsung tidak merespons.
Konfirmasi lain dicoba awak redaksi melalui aplikasi get contact terhadap nomor bersangkutan. Kepada nomor penjual kamera, get contact mengatakan nomor tersebut sengaja membuat privasinya terhadap nomornya sehingga harus diwaspadai jika berbisnis dengan nomor itu.
"Nomor telepon yang tidak ditampilkan di Getcontact disebabkan oleh preferensi privasi dari pengguna. Orang jahat sering kali mengeksploitasi hal ini! Jika anda berbisnis dengan pemilik nomor terkait, anda bisa meminta mereka untuk menampilkan profil Getcontact," tulis peringatan tersebut.
Senada dengan itu, nomor yang mengaku orang dari bea cukai pun tidak terlacak. Tidak ada satu nama pun yang ditulis dalam informasi yang ditampilkan oleh Get Contact terhadap nomor tersebut.
Pesan Redaksi
Terhadap siapa pun akun jual-beli online, hendaknya sebagai pembeli harus cermat dan melakukan konfirmasi terlebih dahulu hingga sangat yakin bahwa penjual adalah sosok yang bisa dipercaya.
Selain itu, jangan pernah melakukan transaksi sejumlah uang saat penjual belum dapat meyakinkan. Selain foto dan video, upayakan bisa bertransaksi secara tatap muka.
Jika hal itu tidak memungkinkan, bisa juga menggunakan pihak ketiga atau rekber guna menghindari upaya penipuan berbasis online.