Waspada Penipuan Berkedok Promo Cicilan Murah Belanja Kebutuhan Lebaran, Begini Modusnya
Peningkatan modus penipuan terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan masyarakat di bulan puasa.
Peningkatan modus penipuan terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan masyarakat di bulan puasa.
Waspada Penipuan Berkedok Promo Cicilan Murah Belanja Kebutuhan Lebaran, Begini Modusnya
Waspada Penipuan Berkedok Promo Cicilan Murah Belanja Kebutuhan Lebaran
Menjelang Bulan Ramadan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap modus penipuan yang kerap kali muncul.
Peningkatan modus penipuan terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan masyarakat di bulan puasa.
"Modus-modus penipuan yang muncul, karena nih biasanya masyarakat kalau di bulan puasa kebutuhan itu meningkat ya, entah itu mau beli baju baru perlengkapan baru, persiapan pulang kampung dan lain-lain,"
kata Frederica dalam Konferensi Pers, dikutip Selasa, (4/3).
Salah satu modusnya yakni transfer dana secara tiba-tiba yang dilakukan pinjaman online (pinjol) ilegal meski masyarakat tidak mengajukan peminjaman.
Frederica bilang nantinya masyarakat akan diminta secara paksa mengembalikan dana dan disertai bunga yang cukup tinggi. Sehingga ia meminta untuk tidak menggunakan uang tersebut.
"Ada transfer dana dari pinjol ilegal kepada orang yang tidak pernah mengajukan pinjaman. Kemudian tiba-tiba masuk ke rekening dan korban dipaksa untuk membayar atau membalikan dana disertai bunga yang cukup tinggi," kata Kiki sapaan akrab Frederica.
Jika mengalami hal tersebut, Kiki mengimbau masyarakat untuk segera melapor ke pihak bank terkait dan ke portal perlindungan konsumen OJK.
Ia juga meminta untuk tidak menggunakan uang tersebut dan mengabaikan penagih utang atau debt collector yang memaksa menagih uang.
"Kemudian jangan juga dipakai kalau memang enggak pernah mengajukan, jangan dipakai. Terus minta blokir sama bank untuk jumlah dan tersebut, kemudian blokir nomor debt collector tadi yang nagih-nagih dan diabaikan saja,"
terang Kiki.
Modus lain yang juga muncul lewat promo yang tidak masuk akal, seperti perjalanan umroh. Kiki meminta masyarakat untuk berhati-hati akan paket atau promo tersebut.
"Promo cicilan terkait perjalanan wisata umroh, sebenarnya sangat enggak masuk akal. Ini juga mesti hati-hati, karena kan orang biasanya positif thinking ada tawaran umroh yang masuk ke kita, dan ini mesti hati-hati masyarakat," ungkap Kiki.
Modus penipuan terakhir yakni pengiriman parcel atau paket lewat pesan online.
Ia bilang banyak kasus pengiriman file lewat aplikasi chat seperti Whatsapp yang ternyata dilakukan untuk mencuri data-data penting, seperti password m-banking, informasi kartu kredit hingga email.