Waspadai Kelompok Coba Benturkan Pancasila dan Agama, Jangan Sampai Terpecah Belah
Pancasila lahir sebagai dasar negara yang dirumuskan para pemimpin terdahulu untuk menyatukan bangsa.
Semangat kebangsaan dan keagamaan seharusnya tidak perlu dipertentangkan. Pancasila lahir sebagai dasar negara yang dirumuskan para pemimpin terdahulu untuk menyatukan bangsa.
"Jadi jangan dipertentangkan atau diperdebatkan lagi relevan atau tidak," kata Ketua Komisi Kerukunan Antar-Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdul Moqsith Ghazali dalam keterangannya, Jumat (4/6).
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Kapan Demokrasi Pancasila diterapkan di Indonesia? Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila. Dahulu, Indonesia sempat menganut ideologi Demokrasi Pancasila.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Kapan Hari Kesaktian Pancasila dirayakan? 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila.
Moqsith mengatakan, dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU) membahas masalah keagamaan yang digelar di Situbondo pada 1983 silam. Salah satunya keputusannya bahwa sila pertama dalam Pancasila mencerminkan tauhid.
"Tentunya ini sangat menjiwai sila-sila lainnya yang ada di dalam Pancasila itu sendiri," tutur Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) ini.
Selain itu, ia juga meminta keterlibatan seluruh lapisan khususnya pemerintah untuk memperkuat relasi harmoni antara Pancasila dan agama sebagai upaya penolakan terhadap kelompok yang mencoba membenturkan keduanya.
"Ini perlu dilakukan demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar tidak terpecah belah. Aparatur pemerintah perlu menjadi ujung tombak dan menjadi uswatun hasanah menyangkut pengamalan Pancasila dalam pengelolaan pemerintahan dari atas sampai ke bawah," jelasnya.
Moqsith melihat banyak bermunculan propaganda dilancarkan kelompok-kelompok tak bertanggung jawab sehingga perlu diwaspadai. Dia mengungkapkan, jika masih ada yang sering membenturkan artinya memiliki pandangan keagamaan sempit.
"Padahal dengan mengamalkan nilai-nilai dari Pancasila itu sendiri pada hakikatnya sudah mengamalkan ajaran Islam," tandas peraih Doktoral bidang Tafsir Alquran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Baca juga:
Alissa Wahid: Kita Merawat Tanah Air Menggunakan Pancasila Sebagai Pedoman
Hari Lahir Pancasila, Milenial Diminta Tiru Semangat Soekarno agar RI Dipandang Dunia
Wali Kota Inisiasi Gerakan Mengumandangkan Mars Pancasila di Tempat Umum
Ganjar: Dunia Sudah Berubah Sekarang Butuh Agen-Agen untuk Membumikan Pancasila
Industri Pembuatan Patung Garuda Pancasila
Ketua KPK Firli Bahuri Sebut Koruptor Pengkhianat Pancasila