Wimar Witoelar Sebut Ada Hoaks Menyerang PSI
Dia menilai, penyebar kabar bohong ini takut melihat popularitas dan elektabilitas PSI yang terus mengalami peningkatan. Ini terjadi lantaran PSI memberikan standar tinggi jika mereka masuk ke DPR.
Mantan Juru Bicara Kepresidenan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Wimar Witoelar mendapati kabar bohong atau hoaks yang menyerah Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hoaks tersebut bertujuan menggerus elektabilitas partai yang dipimpin Grace Natalie itu.
"Sekarang ada penyebaran kabar bohong secara sistematis agar masyarakat tidak memilih PSI. Karena suara yang diberikan pada PSI akan hangus dan sia sia," katanya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (21/3).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Siapa yang diserang oleh hoaks selain Soeharto? Selain Presiden Soeharto, hoaks juga menimpa keluarganya.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana Soeharto menghadapi serangan hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto. Meski sering diserang hoaks, Presiden Soeharto memilih berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah dengan senyum dan canda tawa.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Dia menilai, penyebar kabar bohong ini takut melihat popularitas dan elektabilitas PSI yang terus mengalami peningkatan. Ini terjadi lantaran PSI memberikan standar tinggi jika mereka masuk ke DPR.
"Popularitas dan elektabilitas PSI yang sudah melewati 4 persen dan siap masuk ke DPR dengan standar kerja yang tinggi," jelasnya.
"Karena itu mereka berusaha menakut nakuti bahwa memilih PSI adalah tindakan yang sia sia karena itu akan memperlemah dukungan terhadap Pak Jokowi," tutup Wimar.
Baca juga:
PSI Masih Percaya Diri Meski Survei Elektabilitas Rendah dan Ditolak Masyarakat
Survei Litbang Kompas: PSI Partai Baru dengan Resistensi Paling Tinggi
PSI Puji Kerukunan Beragama di Maluku
4 Partai Diprediksi Peroleh Suara Besar pada Pemilu 2019
Prihatin Aksi Teroris, PSI Kirim Karangan Bunga ke Kedubes Selandia Baru
Masyarakat Diimbau Tak Menyia-nyiakan Suara di Pemilu 2019