Wisnu Diringkus Usai Unggah Konten Hoaks Polri Dukung Capres
Tersangka diketahui menyebarkan konten di Facebook yang berisi tentang dukungan Polri kepada pasangan calon di Pilpres 2019 mendatang.
Wisnu Nugroho ditangkap polisi setelah mengunggah konten hoaks yang mencatut nama Polri. Pemuda berumur 27 tahun asal Kauman Baru Karangroto, Genuk, Semarang, ini pun ditangkap Tim Cyber Ditreskrimsus Polda Jatim di rumahnya.
"Tersangka memposting konten negatif dan ujaran kebencian (hate speech) melalui akun Wisnu Inu sejak tanggal 12 November 2018," ujar Dirreskrimsus Polda Jatim Ahmad Yusep Gunawan, Rabu (21/11).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diharuskan bertanggung jawab atas konten hoax di media digital? Dalam peraturan itu dijelaskan bahwa apabila ada konten hoaks, yang pertama kali bertanggung jawab adalah platformnya, bukan si pembuat konten tersebut.
-
Mengapa netizen heboh dengan kabar tersebut? Postingan tersebut langsung membuat heboh netizen, terutama para penggemar dan pengikutnya di Instagram.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Bagaimana Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran terhadap berita hoaks tersebut? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran melalui fitur Google Image. Menemukan bahwa thumbnail video Youtube merupakan foto dari berita Antaranews.com berjudul “Polisi bebaskan perawat DN tersangka gunting jari bayi di Palembang” yang diunggah pada 13 Februari 2023.
-
Bagaimana BRI memastikan bahwa video tentang hilangnya uang nasabah akibat serangan bansos adalah hoax? BRI memastikan video yang tengah viral di social media terkait "Uang Hilang di BRI adalah efek dari Pemilu Untuk Serangan Bansos" adalah tidak benar dan tidak berdasar.
Dia menyatakan, tersangka diketahui menyebarkan konten di Facebook yang berisi tentang dukungan Polri kepada pasangan calon di Pilpres 2019 mendatang.
Dalam akunnya itu, Wisnu mengunggah gambar siswa SPN (Sekolah Polisi Negara) yang menggunakan peci berwarna putih. Pelaku lalu menambahkan keterangan dalam gambar tentang dukungan pada salah satu pasangan calon.
"Dapat dari grup, suruh nyebarin biar merinding penjilat yang main curang. Kami Polri siap mengawal suara Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Demi menjaga keamanan NKRI. Bagaimana mendukung Prabowo-Sandi apa siap mengawal suara demi menuju perubahan," kata Yusep saat menjelaskan unggahan Wisnu di akun Facebooknya.
Polisi mengamankan barang bukti berupa satu handphone merek MITO, satu sim card dan satu akun Facebook dengan nama Wisnu Inu.
Baca juga:
Presiden Jokowi: Jangan terpengaruh kabar bohong dan fitnah
Kasus penghinaan Presiden, remaja RJT & berkas perkara dilimpahkan ke Kejati DKI
Pidatonya dianggap ujaran kebencian, Gubernur Kalbar dilaporkan ke Bareskrim
Berkas kasus penghina Jokowi sudah lengkap, polisi segera serahkan RJ ke Kejaksaan
Tolak kasasi, MA tetapkan Alfian Tanjung dihukum 2 tahun penjara
Tim Pembela Jokowi harap vonis 2 tahun untuk Alfian Tanjung jadi pembelajaran
Bendahara PBNU: Mbah Amien sudah sepuh, bikinlah kritik yang membangun