WNI dan WNA Nigeria ditangkap usai retas transaksi perusahaan Korea
Rekanan perusahaan SS menderita kerugian USD 749.029.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap dua tersangka penipuan melalui media elektronik dengan cara meretas email perusahaan SS yang berada di Korea. Tersangka berinisial KIA (37) warga negara Indonesia dan ODI (32) warga negara Nigeria ditangkap pada Selasa (22/3).
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Mujiyono menjelaskan, awalnya perusahaan AI yang berdomisili di Yunani melakukan kerja sama dengan perusahaan SS. Dalam kontrak itu AI harus membayar uang jasa perawatan tiga kapal kepada perusahaan SS. Saat hendak melakukan transaksi dan transfer dana, tersangka meretas email perusahaan SS dan memperdayai perusahaan AI cabang Korea.
-
Kapan Persebaya bertanding melawan Persita? Bermain di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada Jumat (23/2/2024), Tim Bajul Ijo, julukan persebaya, berhasil menahan imbang Persita dengan skor 1-1.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa Dewi Perssik merantau ke Jakarta? Ia memulai kariernya dari nol setelah mengambil keputusan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya sebagai penyanyi.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Berdasarkan laporan korban KS (66) yang diberi kuasa perusahaan AI di Yunani, perusahaannya menerima email dari akun yds@syncro-kr.co yang ternyata email palsu mirip akun email perusahaan SS.
"Perusaahan AI ini tidak menaruh curiga bahwa email itu palsu atau tidak. Isi email itu berupa tagihan jasa pemeliharaan atau perawatan kapal perusahaan AI dari perusahaan SS yang sudah harus dibayarkan," ucap Mujiyono di mapolda Metro Jaya, Sabtu (26/3).
Dengan berpura-pura sebagai perwakilan perusahaan SS, tersangka mengirimkan nomor rekening miliknya. Dia mencoba meyakinkan korbannya dengan menyebut rekening itu baru untuk menghindari pemeriksaan pajak yang tengah gencar dilakukan di Korea Selatan.
"Rekening baru yang dimaksud ini yaitu bank swasta di Semarang atas nama Marina Darmawan. Seharusnya korban (perusahaan AI) itu membayarkan ke rekening Bank SS (Perusahaan Korea) yang di Korea. Tapi karena diperdaya oleh tersangka, jadi Perusahaan AI mengirimkannya ke Bank Swasta yang di Semarang itu," kata dia.
Masuk perangkap, perusahaan AI membayar tagihannya sebesar USD 749.029 ke rekening yang dimaksud tersangka. "Jadi berdasarkan laporan dari perusahaan AI inilah akhirnya kita bisa menangkap dua tersangka, dan satu lagi masih dalam pengejaran," tutupnya.
Saat ini polisi masih memburu tersangka lain berinisial C, warga negara Nigeria yang masuk daftar pencarian orang (DPO).
(mdk/noe)