5 Kecaman pendiri Demokrat ke SBY
Etty menuding kaderisasi Partai Demokrat mandul selama kepemimpinan SBY.
Anggota Forum Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat Etty Manduapessi geram mendengar kabar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bakal maju lagi di bursa ketum Demokrat saat Kongres 2015.
Di berbagai kesempatan, dia tak henti-hentinya mengkritik SBY, seolah mengetahui detail watak mantan presiden ketujuh itu.
Terlebih, kabar bakal majunya SBY lantaran Sekjen Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono yang digadang-gadang bakal menduduki kursi ketum, belum siap sepenuhnya.
"SBY dikenal bapak demokrasi kenapa bertentangan dengan demokrasi," kata Etty saat dihubungi wartawan, Jakarta, Senin (15/12).
Terpisah, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan membantah SBY berniat kembali menjabat sebagai ketum partai berlambang Mercy itu. Namun, menurutnya seluruh kader Demokrat yang mendesak agar SBY kembali menjabat.
"Sebenarnya Pak SBY enggak mau. Tapi seluruh kader mau tokoh yang bisa mempersatukan partai, ya tokoh itu ya Pak SBY. Semua kader ya pengennya SBY," kata Syarief.
Berikut kecaman Etty kepada SBY yang dirangkum merdeka.com:
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa target utama pemerintahan Prabowo Subianto untuk PDB Indonesia? Orang terdekat Prabowo Subianto sekaligus Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Dirgayuza Setiawan, mengungkapkan pemerintahan baru Prabowo Subianto menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik menjadi USD35.500 per kapita dalam lima tahun ke depan.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Mengapa Try Sutrisno terpilih menjadi Wakil Presiden? MPR memilih Try menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Soeharto, presiden terpilih saat itu.
SBY pemimpin labil, tak bisa dipegang omongnya
Etty mempertanyakan tagline SBY sebagai bapak demokrasi. Dia mengaku tak habis pikir mengapa Ketum Partai Demokrat itu bisa dijuluki atau disebut bapak demokrasi.
Dia menilai, SBY merupakan sosok yang labil dalam memimpin dan lebih mengutamakan citra dirinya. Deklarator Demokrat itu menceritakan, bagaimana sikap SBY ketika DPR sedang menggelar rapat paripurna terkait pengesahan RUU Pilkada.
"Orang itu labil, pemimpin yang labil itu SBY, beliau itu tak bisa dipegang omongnya. Contohnya fraksi DPR walk out soal RUU Pilkada, beliau SMS dari Amerika ke Nurhayati untuk walk out. Setelah walk out ada tekanan dari rakyat, tapi dia menyatakan bukan walk out tapi all out dan kemudian mengeluarkan Perppu Pilkada," kata Etty.
Kaderisasi Partai Demokrat mandul
Deklarator partai itu mengakui bila Demokrat di bawah kepemimpinan SBY kaderisasi partainya tidak jalan. Terlebih sebetulnya, SBY telah menjadi presiden selama dua periode dan dianggapnya gagal membawa partai menjadi lebih besar.
"Iya, kaderisasi jadi mandul. SBY harus sadar Pemilu 2014 anjlok jadi nomor empat di bawah Partai Gerindra. SBY gagal sebagai presiden dan ketua umum," kata Etty saat dihubungi, Senin (15/12).
SBY jadi panutan saja
Etty mengatakan tidak ada alasan yang mendasar bagi SBY untuk mencalonkan diri lagi sebagai ketum Demokrat dalam Kongres 2015. Menurutnya, alangkah baiknya jika SBY menjadi panutan saja.
"Kalau udah presiden 10 tahun istirahat saja, sudahlah, jadi panutan saja, tak perlu mencalonkan diri. Jangan serakah," kata dia kepada merdeka.com, Jakarta, Jumat (12/12).
Tuding ada skenario menangkan SBY
Etty menyesalkan bila SBY tetap ngotot ingin maju kembali sebagai calon ketua umum pada kongres awal tahun mendatang. Apalagi, kata Etty, terendus sebuah skenario bila kongres Partai Demokrat didesain seperti Munas Partai Golkar yang menentukan Aburizal Bakrie secara aklamasi.
"Kita imbau kepada DPD-DPD, jangan lagi menganut paham dipanggil, teken pernyataan, dan mendukung (SBY), orang ini sudah kuno," terangnya.
Suara Demokrat anjlok
Etty menuding SBY menjadi pangkal masalah anjloknya suara partai saat Pemilu 2014. Demokrat tergerus dari partai penguasa menjadi partai empat besar.
"Di mana logikanya kalau dia presiden dan ketum saja suara Demokrat anjlok, bagaimana kalau tidak jadi presiden. Dia bilang dulu tidak ada waktu untuk mengurus Partai Demokrat, lantas kenapa dia jadi ketum? Kalau dulu memang tidak ada waktu karena kesibukan, maka seharusnya dia fokus jadi presiden atau ketum," kata Etty.