5 Momen kebersamaan NasDem-PDIP
Jelang pemilu presiden, hubungan dua partai nasionalis, PDIP dengan Partai NasDem semakin erat.
Jelang pemilu presiden, hubungan dua partai nasionalis, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem) semakin erat.
Sehari setelah pemilu legislatif berakhir, Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (10/4). Meski keduanya belum berikrar untuk membentuk koalisi, namun dalam pertemuan tersebut keduanya membahas skema impian di parlemen.
Jika melihat ke belakang, dua partai nasionalis ini telah melewati banyak kenangan manis bersama. Berikut momen-momen kebersamaan NasDem dengan PDIP:
-
Mengapa perolehan suara Partai Demokrat merosot di Pemilu 2014? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
-
Bagaimana perolehan suara Gerindra di Pemilu 2014? Pemilu 2014, Perolehan Suara Meroket
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Bagaimana PNM memberdayakan nasabah? PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Gugat putusan MK soal Pilkada Bali
Pada akhir November 2013, NasDem dengan PDIP bersuara keras menolak keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sengketa Pilkada Bali, saat dipimpin Akil Mochtar yang menyatakan para pemilih bisa diwakilkan bila tidak hadir.
Alasan penolakan pernyataan itu lantaran keputusan tersebut bisa menjadi masalah bahkan bisa menjadi persoalan hukum.
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo berpendapat, keputusan MK adalah kejahatan demokrasi dan menganggap wajar bila banyak masyarakat yang menekannya.
"Keputusan MK itu bukan final, itu kejahatan demokrasi. Seluruh masyarakat wajar bila mem-pressure MK," kata Tjahjo.
Surya Paloh kunjungi markas banteng
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (21/11). Kedua partai membahas rencana koalisi.
Dalam catatan merdeka.com, pertemuan ini merupakan kali pertama dua petinggi partai bertatap muka jelang pemilu legislatif.
Surya Paloh ditemani Ketua DPP Partai NasDem Enggartiasto Lukito, Sekjen partai, Rio Capella dan Wasekjen Willy Aditya.
Mereka diterima oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Bapilu Puan Maharani dan Sekjen Tjahjo Kumolo.
Bersama kritik karut marut DPT Pemilu
Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuding persoalan DPT menjadi perdebatan antara KPU dan partai politik, didalangi oleh pihak-pihak tertentu. Ia menilai, penetapan DPT bermasalah sebanyak 10,4 juta pemilih tersebut rawan kecurangan.
"Kalau DPT dari DPT Analis kami bahwa DPT memang bermasalah," Ujar Hasto di Jakarta, Kamis (21/11).
Di lokasi sama, Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella menilai, hanya pihak yang saat ini berkuasa yang dapat mengatur skenario tersebut.
"Biasanya yang mengatur skenario itu punya power besar," Ujarnya.
Ia menilai, persoalan ini bukan terjadi secara tiba-tiba. Ini perlu menjadi perhatian karena persoalan DPT selalu terjadi menjelang pemilu. Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat di tanah air untuk mengawasi kekisruhan DPT ini.
Gantian PDIP sambangi NasDem mantabkan koalisi
Kamis kemarin, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo bertemu Ketum NasDem Surya Palo di DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat. Wasekjen Partai NasDem Willy Aditya mengungkap pertemuan antara Tjahjo Kumolo dan Surya Paloh membahas penguatan sistem presidential threshold.
"Dalam pertemuan dengan Surya Paloh di DPP NasDem, Tjahjo Kumolo menyampaikan pertemuan adalah untuk membahas rencana untuk memperkuat sistem presidential dan bangunan parlemen yang solid ke depan," kata Willy, Kamis (10/9).
Dia menilai, hubungan NasDem dan PDIP memang sudah terjalin sejak sebelum pemilu legislatif berlangsung. Karena itu, dia menganggap pertemuan ini wajar saja.
Dalam pertemuan, PDIP juga berjanji akan mengadakan pertemuan lanjutan dengan NasDem lebih lanjut secara formal.
"Tjahjo menegaskan dalam waktu dekat kedua partai sudah mengagendakan pertemuan yang lebih intensif dalam tataran formal," pungkasnya.
Tak mau bajak Jokowi dari PDIP
Banyak partai main mata ketika Jokowi selalu unggul di berbagai lembaga survei, sebagai capres idaman. Namun, tidak buat Partai NasDem. Menurutnya, Jokowi yang merupakan besutan PDI Perjuangan tidak mungkin dapat ditarik ke partai lain.
"Kita tidak mungkin menarik Jokowi menjadi bagian dari NasDem karena dia PDIP. Tidak etis menarik Jokowi yang merupakan kader terbaik di PDIP," ujar Sekjen Partai NasDem, Rio Capella di kantornya, Rabu awal Februari 2013.
Rio mengakui kalau sosok Jokowi merupakan sebuah fenomenal. Dia juga sempat membuat hampir seluruh lembaga survei keliru terhadap siapa yang menang dalam Pilgub DKI beberapa waktu lalu.