9 Nama kader tak laku di survei, PKS ngotot siapkan capres/cawapres
PKS menyiapkan 9 nama kadernya sebagai calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019. Sayangnya, nama-nama yang ditawarkan mendapat elektabilitas rendah dari berbagai survei. Meski begitu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid yakin salah satu kadernya akan menjadi capres atau cawapres.
PKS menyiapkan 9 nama kadernya sebagai calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019. Sayangnya, nama-nama yang ditawarkan mendapat elektabilitas rendah dari berbagai survei. Meski begitu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid yakin salah satu kadernya akan menjadi capres atau cawapres.
Keyakinan Hidayat itu didasarkan pada kemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang diusung PKS dalam Pilgub DKI Jakarta lalu.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
"Ketika didaftarkan bahkan pada Anies dan Sandi itu terbawah dari 3 kandidat. Nyatanya justru menang. Jadi survei semestinya tidak merampok kedaulatan rakyat dan tidak merampok hati nurani masyarakat untuk pada akhirnya nanti memberikan suara," cetusnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (6/3).
Wakil Ketua MPR ini menjelaskan, kesembilan nama tersebut telah dikenal masyarakat lewat berbagai pemberitaan. Hidayat mengatakan akan mengomunikasikan lebih intensif dengan partai yang akan berkoalisi dengan PKS, setelah Pilkada 2018 nanti.
"Dan permasalahannya adalah kita semua akan pasti terlebih dahulu menunggu hasil Pilkada 2018. Kita maksimalkan dulu di Pilkada 2018 dan kalau kita menang di Jateng, Jabar, Jatim, Sumut, jalannya kayaknya lancar," ujar Hidayat.
Dia menjelaskan, dari 9 nama yang telah ada nantinya bakal tetap mengerucut kepada satu nama. Keputusan tersebut bakal lahir dari kesepakatan dengan partai koalisi.
"Kami mengajukan 9 nama itu dan posisi bisa capres dan cawapres. Nah siapa nanti bisa disepakati nah kita harus duduk dengan siapa nanti partai yang nanti kemudian bersama dengan PKS mengajukan capres dan cawapres," ucapnya.
Sembilan nama calon presiden dan calon wakil presiden dari internal PKS adalah; Presiden PKS Sohibul Iman, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al'Jufrie, Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid, Mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Selatan Irwan Prayitno. Lalu, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, dan Tifatul Sembiring.
Baca juga:
PKS kritisi polisi tak memproses pelaporan pada pembully partai oposisi
PKS: Kalau hanya ada satu pasangan, buat apa ada Pilpres?
Undang-Undang melarang Jokowi borong dukungan partai di Pilpres 2019
Fahri Hamzah akan laporkan Presiden PKS ke polisi dengan banyak tuduhan
Artis film 'Tausiyah Cinta' siap menangkan Gus Ipul-Puti Guntur