Aceng Fikri sebut Hanura belum pasti dukung Dedi Mulyadi di Jabar
Aceng Fikri sebut Hanura belum pasti dukung Dedi Mulyadi di Jabar. 27 DPC Partai Hanura di Jawa Barat bulat mendukung Dedi Mulyadi untuk bertarung di Pilgub Jabar 2018. Keputusan itu dihasilkan usai rapimda Hanura yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD Hanura Jawa Barat Aceng Fikri pada akhir pekan lalu.
27 DPC Partai Hanura di Jawa Barat bulat mendukung Dedi Mulyadi untuk bertarung di Pilgub Jabar 2018. Keputusan itu dihasilkan usai rapimda Hanura yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD Hanura Jawa Barat Aceng Fikri pada akhir pekan lalu.
Aceng sendiri mengaku belum sempat membahas hasil Rapimda ini bersama Dedi Mulyadi. Harusnya, keduanya bertemu hari ini Rabu (8/11), tapi batal karena Aceng memiliki agenda lain.
Mantan Bupati Garut ini pun mengaku hanya mengikuti kemauan DPC Hanura yang memilih Dedi Mulyadi maju. Tapi, Aceng menekankan, keputusan resmi nantinya ada di tangan DPP Partai Hanura pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO).
"Baru besok saya utus DPD untuk berkomunikasi dengan DPP, mekanismenya begitu. Hasil Rapimda disampaikan ke DPP, DPP nanti mengadakan rapat pleno, memanggil yang bersangkutan (Dedi Mulyadi), kemudian menakar, apakah layak atau tidak, kemudian kalau sudah dianggap memenuhi syarat, layak, nanti dilakukan pleno kedua, endingnya konsultasi dengan ketum dari situ ketum ambil keputusan," kata Aceng saat dihubungi merdeka.com.
Aceng mengakui, keputusan DPP Hanura bisa saja berubah, tidak sesuai dengan apa yang diinginkan DPC Hanura di Jawa Barat. Semua keputusan ada di tangan DPP, sangat mungkin nantinya OSO malah memilih calon lain.
Menurut dia, dalam politik semua bisa saja terjadi. Sebagai contoh, Ridwan Kamil yang tiba-tiba didukung oleh Golkar. Padahal, awalnya Golkar sudah hampir pasti mendukung kadernya Dedi Mulyadi.
"Kalau msialnya ada calon lain ya tergantung DPP, tergantung ketum, kalau misalnya ada yang mendaftar DPP diterima, kami bisa apa, kita hanya ikut apa kata DPP," kata Aceng.
Namun demikian, sejauh ini Aceng telah berkomunikasi dengan sejumlah pimpinan partai di Jawa Barat. Dia mengatakan, semua masih mungkin terjadi. Dedi Mulyadi didukung PDIP dan Hanura pun masih bisa terealisasi. Begitu juga Hanura memilih dukung calon lain yang diputuskan DPP Hanura nantinya.
Baca juga:
Skenario menang PDIP di Jawa Barat, kombinasi kader dan non kader
Gerindra rasional, lirik posisi cawagub Jabar sekaligus buka peluang koalisi lain
Riak perpecahan suara Golkar di Pilgub Jabar
Dampingi Ridwan Kamil, Daniel minta restu pengurus PWNU Jabar
Golkar akan beri sanksi kader 'mbalelo' dan minta Dedi tak pindah partai
Demokrat isyaratkan dukung Deddy Mizwar di Pilgub Jabar
Kader akar rumput Golkar tolak pencalonan Ridwan Kamil
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kenapa Jurig Jarian muncul? Legenda ini mengisahkan bahwa Jurig Jarian adalah hasil energi negatif yang berkumpul di lokasi tersebut.