Ada persoalan serius pada Pemilu 2019
Salah satu potensi kedaruratan adalah maraknya penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian. Ada juga yang dilupakan publik, yakni pemilihan legislatif.
Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengingatkan ada persoalan serius pada Pemilu 2019 yang harus segera diatasi dan diselesaikan secara komprehensif.
"Kalau tidak dapat diatasi secara sungguh-sungguh maka dapat menimbulkan kedaruratan dan bahkan dapat berpotensi terjadi situasi paling buruk yakni chaos," kata Ketua Yayasan Formappi, Agustina Supriyanti Kardono, pada diskusi 'Darurat Pemilu 2019' dan peluncuran buku 'Panduan Lengkap Pemilu 2019' di Jakarta, dilansir Antara, Kamis (27/9).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
Agustina Supriyanto Kardono yang akrab disapa Yayuk menuturkan, salah satu potensi kedaruratan adalah maraknya penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian.
Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Philip J Vermonte mengatakan, ada hal penting yang dilupakan publik di Pemilu 2019.
"Selama ini perhatian publik lebih terfokus pada pemilu eksekutif, baik pemilu kepala daerah maupun pemilu presiden. Padahal, pemilu legislatif juga sangat penting untuk dicermati," katanya.
Penyelenggaraan pemilu memberikan dua efek kepada pemilih yakni efek psikologis serta efek mekanik. Efek psikologis terhadap pemilih mempengaruhi perilaku pemilih. Perilaku ini akan berbeda, pada pemilu tidak serentak dengan pemilu serentak saat ini. Sedangkan aspek mekanik dapat memunculkan perilaku pemilih pada pemilu.
Baca juga:
KPU batasi harga cinderamata kampanye hanya Rp 60.000/item
Survei Indikator: Elektabilitas Golkar beranjak naik
Paloh nilai dukungan Yenny Wahid perkuat keyakinan masyarakat Jokowi pilihan terbaik
Timses bakal umbar kinerja Jokowi tangkal kampanye senyap Prabowo di Jabar
Maju Pileg & jalani proses hukum, sejumlah kepala daerah di Jabar diberhentikan
Survei Indikator: PDIP parpol dengan elektabilitas tertinggi