Agung Laksono: Calon ketum Golkar tidak tercela secara moral
Agung ingin agar Munas yang akan digelar tersebut bisa menyatukan dua kubu Golkar.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menjelaskan kriteria calon ketua umum Golkar mendatang yang diinginkan. Sosok ketum Golkar diharapkan tak pernah terlibat permasalahan etik.
"Harus dipilih yang betul-betul mumpuni. Di samping prestasinya, dedikasi, loyalitas, tidak tercela secara moral, tidak ada kasus hukum. Juga jangan dipilih karena atas dasar transaksional, jangan jual beli suara. Sehingga makin jauh dengan nilai ideal," kata Agung di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (23/2).
Menurut Agung sesuai dengan harapan Menkum HAM Yasonna Hamonangan Laoly, Golkar Munas Riau dihidupkan kembali untuk menggelar Munas selanjutnya. Sedangkan jangka waktunya maksimal enam bulan setelah perpanjangan SK Munas Riau. Maka dari itu dia memperkirakan akan digelar Bulan April mendatang.
"Mudah-mudahan dengan dilaksanakan munas, transparan, rekonsiliatif, demokratis, berkeadilan ini terwujud," tuturnya.
Agung ingin agar Munas yang akan digelar tersebut bisa menyatukan kubu Golkar Munas Bali dan hasil Munas Ancol. Dia harap setelah Munas tak ada sengketa internal partai lagi.
"Jangan sampai habis Munas ini ada lagi permasalahan. Karena Munas ini menyelesaikan perselisihan kepengurusan, konflik internal," pungkasnya.