Amankan suara Risma-Whisnu, PDIP lepas 12 ribu saksi berlapis
Menurut juru bicara pasangan Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono, tiap TPS akan dikawal tiga orang.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) benar-benar all out mengawal suara pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, pada hari H coblosan, Rabu (9/12). Untuk mengamankan perolehan suara pasangan incumbent ini, setidaknya 12.000 saksi lapis tiga dikerahkan di tiap TPS (tempat pemungutan suara).
Dikatakan juru bicara pasangan Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono, tiap TPS akan dikawal tiga orang. "Sehingga total keseluruhan ada 12 ribu saksi yang akan mengawal suara Risma-Whisnu pada coblosan hari ini," terang pria akrab disapa Dikdong ini di Posko Pemenangan Risma-Whisnu, Rabu pagi (9/12).
Dia melanjutkan, "Kita membagi masing-masing tim dalam dan luar. Rinciannya, satu saksi di dalam atau lokasi TPS, dan dua saksi di luar TPS. Kehadiran saksi berlapis ini, untuk mencegah adanya potensi kecurangan."
Tugas tim saksi berlapis ini sendiri, masih kata dia, akan berkoordinasi dengan Satgas Anti Money Politics, yang telah dipersiapkan jauh hari sebelum masa coblosan. "Ketika ada upaya-upaya serangan fajar, dan berhasil diamankan, maka tim ini akan melapor ke kita dan akan diteruskan ke Panwaslu," jelasnya.
Senada, Ketua Tim Pemenangan Risma-Whisnu, Syaifuddin Zuhri mengatakan, Satgas Anti Money Politics, yang disiapkan pihaknya, disebar dan menyamar. Para Satgas ini juga dibekali surat tugas dan akan berkoordinasi langsung dengan tim pemenangan di tingkat kota.
"Mereka (Satgas) ada di tempat-tempat yang tidak terduga. Bisa di perkampungan, pasar, atau mal," katanya.
Berapa jumlah Satgas Money Politics yang disebar? Politisi akrab disapa Kaji Ipuk ini enggan menyebutnya. "Namanya juga menyamar. Gak mungkin kita sebut siapa dan berapa jumlahnya. Yang jelas mereka sudah tercatat dalam data kami. Dan malam tadi, mereka sudah bertugas dan menyebar ke lokasinya masing-masing," tandas pria yang juga Ketua Komisi C DPRD Surabaya ini.
Seperti diketahui, pasangan incumbent Risma-Whisnu, akan ditantang pasangan urut satu besutan Partai Demokrat dan Partai Amanah Nasional (PAN), yaitu Rasiyo-Lucy Kurniasari. Kedua pasangan calon ini, hari ini akan membuktikan siapa yang paling tangguh, dan siapa yang sukses mengumpulkan pundi-pundi suara terbanyak di Pilwali Surabaya 2015.
Baca juga:
Jika terpilih, Risma-Whisnu siapkan warga Surabaya hadapi era global
Meski bermasalah, logo Suro-Boyo tetap dipakai pasangan Rasiyo-Lucy
Risma: Banyak laporan ada politik uang
Nyoblos di TPS 01, Risma pasrah sama Gusti Allah
Masa tenang, Rasiyo-Lucy disebut bagi kaos & ajak warga makan bakso
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.