Anas: SBY pimpin pelanggaran undang-undang
"Nanti parpol yang sudah menang bisa ada alasan untuk dibatalkan kemenangannya, karena pakai dana ilegal."
Meski Anas Urbaningrum sedang dalam tahanan KPK, namun akun Twitter mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu tetap aktif. Kali ini tersangka gratifikasi Hambalang itu berbicara soal isu dana saksi parpol dalam pemilu yang diambil dari APBN.
Menurutnya, jika hal itu terjadi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang memimpin pelanggaran undang-undang. Ini adalah sudah kesekian kali Anas mengkritik keras SBY lewat media sosial.
"UU menyebutkan bahwa parpol dilarang menerima dana dari: APBN, bantuan asing dan dana yang tidak jelas asalnya," tulis pemegang akun @anasurbaningrum dengan hastag #danasaksi, Senin (27/1).
"Jika dana Rp 700 miliar ini benar-benar dicairkan untuk bayar saksi parpol, maka Presiden sedang memimpin pelanggaran UU," katanya.
Menurutnya, mudah dimengerti kalau Presiden setuju. "Wong Presiden juga Ketum Parpol. Jadi dana saksi ini adalah kesepakatan antarpimpinan parpol. Kompak. Sayangnya melanggar UU," katanya.
Dia merinci, jika dana dana yang disetujui sebesar Rp 700 miliar untuk 12 parpol, maka rata-rata masing-masing parpol akan mendapat bantuan dana APBN sebesar Rp 58 miliar.
"Presiden yang terang-terangan memimpin pelanggaran UU, ya apa namanya? Tergantung DPR menyikapinya," ujarnya.
Yang seru, kata dia, adalah kalau pelanggaran UU dibiarkan dan dimaklumi karena kepentingan bersama untuk bayar saksi.
"Kalau UU saja sengaja dilanggar untuk bisa bayar saksi Pemilu, wajar kalau UU MD3 dilanggar untuk PAW Pasek," katanya tentang Gede Pasek Suardika yang dipecat dari anggota Fraksi Partai Demokrat DPR.
Dia menyarankan, parpol-parpol mestinya menolak dana ini karena khawatir ini jebakan agar pemilu tidak sah.
"Nanti parpol yang sudah menang bisa ada alasan untuk dibatalkan kemenangannya, karena pakai dana ilegal," ujarnya.
"Maka, waspadalah: langgar UU dan 'jebakan batman'," katanya.
Untuk diketahui, Anas resmi ditahan KPK pada 10 Januari lalu. Setelah penahanan itu, atau tepatnya 17 Januari, akun @anasurbaningrum yang biasa dioperasikan langsung oleh Anas aktif berkicau kembali. Padahal, sebagai tahanan, Anas jelas tidak diperbolehkan mengakses alat komunikasi, termasuk gadget yang bisa digunakan untuk nge-tweet.
Mungkin karena itu pulalah, dalam setiap akhir kicauannya, akun @anasurbaningrum menambahkan '*abah'. Abah diketahui adalah sebutan anaknya kepada Anas. Belum jelas siapa yang langsung mengoperasikan akun @anasurbaningrum sekarang, setelah sang operator sebelumnya dipenjara. Namun, yang pasti, semua pernyataan di akun itu masih dalam pertanggungjawaban Anas.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Mengapa Anies dan Cak Imin hadir di penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih? Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas. Karena itulah kami bersama di sini menghormati proses dan ini semua kami kerjakan dengan tanpa melupakan dan ingin mengingatkan pada semua bahwa pada sidang MK kemarin,
-
Siapa saja yang hadir di acara Biyan bersama Annisa Yudhoyono? Annisa dan Aira berfoto bersama Dian Sastrowardoyo, yang kebetulan juga membawa putranya, Ishana.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di Surabaya? Baru-baru ini, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengumumkan deklarasi sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024. Deklarasi itu diumumkan pada Sabtu, (2/9) di Hotel Majapahit, Surabaya.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.