Anggap Sukses di Pemilu, DPD Golkar Bengkulu Dukung Airlangga di Munas
Menurut pria yang akrab disapa bang Zul ini, pertama, perolehan suara partai Golkar dalam Pemilihan Legislatif April 2019 silam di bawah kepemimpinan Airlangga Hartato masuk 3 besar di tingkat pusat. Bahkan merata di Provinsi dan tingkat Kabupaten/Kota.
Pengurus DPD Golkar Provinsi Bengkulu menyatakan sikap bulat mendukung kembali pencalonan Ketua Umum (Ketum) Airlangga Hartarto dalam Munas Partai Golkar mendatang.
Pernyataan sikap bulat pengurus partai pohon beringin Provinsi Bengkulu ini disampaikan langsung Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu Rohidin Mersyah, melalui Wakil Ketua Bidang Informasi, Komunikasi dan MPO Zulkarnain Kaka Jodho.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Menurut pria yang akrab disapa bang Zul ini, pertama, perolehan suara partai Golkar dalam Pemilihan Legislatif April 2019 silam di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto masuk 3 besar di tingkat pusat. Bahkan merata di Provinsi dan tingkat Kabupaten/Kota.
Berita Pemilu lainnya, bisa dibaca di Liputan6.com
"Kedua dukungan Partai Gokar sebagai partai pendukung pencalonan Pak Jokowi sebagai Presiden periode kedua dinilai berhasil memenangkan pertarungan tersebut. Elektabilitas partai Golkar pun meningkat di bawah kepemimpinan Pak Airlangga. Jadi kedua alasan itulah yang membuat kami pengurus DPD Golkar se Provinsi Bengkulu satu suara mendukung penuh pencalonan beliau (Airlangga Hartarto) memimpin kembali partai Golkar periode 2019-2024," tegasnya, Kamis (19/9).
Dia melanjutkan, tidak ada lagi alasan bagi pengurus DPD Golkar Provinsi Bengkulu dan DPD Kabupaten/Kota untuk tidak mendukung Airlangga Hartarto.
Bagi pengurus yang tak mendukung alias membelot maka pengurus DPD tingkat Provinsi akan memberikan sanksi bahkan bisa kita Plt-kan kepengurusannya," katanya.
Baca juga:
Desakan Rapat Pleno Golkar Tak Perlu Berlebihan, Jika Waktunya Pasti akan Digelar
KPK Kembali Panggil Melchias Markus Mekeng
Banyak Didukung DPD I dan II, Airlangga Berpeluang Besar Kembali Pimpin Golkar
Logo Dicatut di Diskusi Bamsoet, Kosgoro 1957 Tegaskan Solid Dukung Airlangga
Logo Dipakai Buat Diskusi yang Dihadiri Bamsoet, Kosgoro 1957 Somasi Etika
Gerilya Kubu Bamsoet Persiapkan Pleno DPP Golkar Tanpa Airlangga