Anggota MKD dari Golkar yang diganti justru dukung usut kasus Setnov
Anggota MKD dari Fraksi Sarifuddin Sudding pun mengaku geram dengan politisi Golkar itu.
Anggota baru Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dari Fraksi Golkar, Ridwan Bae langsung tancap gas semenjak menggantikan Dadang S Muchtar di lembaga penegak etik itu.
Bukannya fokus melakukan pengusutan terhadap dugaan pelanggaran kode etik Ketua DPR Setya Novanto, dia malah meminta DPR membentuk Pansus PT Freeport Indonesia.
Dalam rapat pleno siang tadi, dia juga kembali mempermasalahkan legal standing Menteri ESDM Sudirman Said selaku pelapor.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Anggota MKD dari Fraksi Sarifuddin Sudding pun mengaku geram dengan tingkah anggota MKD dari Golkar itu.
Dia mengungkapkan bahwa anggota MKD dari Golkar yang diganti justru mendukung agar alat kelengkapan dewan itu mengusut kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo oleh Setya Novanto.
"Ya dulu yang diganti itu malah mereka dukung ungkap kasus ini," kata Sudding di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/11).
Meski demikian, dia tak mau menyatakan bahwa pergantian Anggota MKD dari Golkar merupakan sebuah langkah untuk mengamankan Setya Novanto. "Ya terserahlah," ujarnya.
Sebelumnya, Ridwan Bae mengatakan dengan adanya pansus Freeport, MKD tak perlu melakukan pengusutan kasus ini. "Freeport kan jadi sumber persoalan. Sebaiknya bentuk Pansus Freeport itu akan lebih terbuka semuanya siapa yang salah, kemudian kalau ada pejabat-pejabat yang mana itu rakyat terpuaskan. Kalau Pansus pasti akan terbuka, terpuaskan rakyat. Termasuk kalau Novanto salah, kelihatan," kata Ridwan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/11).
Menurutnya, pembentukan Pansus Freeport bakal jadi titik terang penuntasan kasus ini. Sebab, dia melihat selama ini polemik yang ada justru seakan menyerang pribadi Setya Novanto.
"Kita bentuk Pansus menangkap apa yang jadi keinginan rakyat, keterbukaan, tidak tersembunyi. Semua yang dicurigai rakyat dibuka di Pansus akan lebih fair. Ini pendapat pribadi saya. Jangan semata-mata persoalan ini hanya kejar Pak Novanto. Yang kita kejar semua orang yang terkait Freeport. Makanya bentuk pansus," katanya.
Seperti diketahui, Fraksi Partai Golkar mengganti Hardisoesilo yang menjabat sebagai Wakil Ketua MKD dengan Kahar Muzakir. Sementara itu, anggota MKD Budi Supriyanto digantikan Adies Kadir. Terakhir, Dadang S Muchtar digantikan oleh Ridwan Bae.
Baca juga:
Akbar Tanjung: Jika Setnov terbukti salah, Partai Golkar tak membela
Buntu, MKD lanjutkan rapat pleno skandal Setnov besok
Menteri ESDM janji hadir jika diminta MKD jelaskan soal pencatutan
Penggebrak meja salah satu pimpinan MKD
Politikus Golkar disebut bikin runyam rapat MKD, sampai gebrak meja