Anies Baswedan Singgung Era Orba: Mau Tenang Karena Keadilan atau Takut?
Anies berharap kondisi masyarakat ke depan bisa tenang karena keadilan, bukan karena rasa takut.
Anies berharap kondisi masyarakat ke depan bisa tenang karena keadilan, bukan karena rasa takut.
Anies Baswedan Singgung Era Orba: Mau Tenang Karena Keadilan atau Takut?
Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan bicara soal kondusifitas masyarakat ketika menghadiri acara Maulid dan Haul di Majelis Darul Musthofa al Madinatul Munawaroh, Jagakarsa, Jakarta, Selasa (7/11). Anies berharap kondisi masyarakat ke depan bisa tenang karena keadilan, bukan karena rasa takut.
- Desa Kelahiran Presiden Soeharto Terdampak Pembangunan Tol Jogja-Bandara YIA, Begini Kondisinya Sekarang
- Jika Soeharto Dikenal Sebagai 'Jenderal yang Tersenyum', Jenderal TNI ini Dijuluki 'Jenderal Tanpa Senyum'
- 28 Tahun lalu Salaman dengan Presiden Soeharto, Kini di Pundak Pria ini Tersemat Pangkat Jenderal Polisi
- Pasukan Lengkap, Begini Potret Keluarga Alm Soeharto Saat BBQ di Sawah
"Kita berharap ke depan agar situasi yang tenang teduh bukan karena rasa takut, tapi tenang teduh karena ada rasa keadilan,"
ujar Anies.
merdeka.com
Anies menyinggung era Orde Baru Presiden Soeharto selama memimpin 30 tahun. Menurut dia, masyarakat bisa kondusif saat itu bukan keadilan, tapi diterpa rasa takut.
"Dua-duanya tenang, dua-duanya teduh, tapi yang satu tenang karena takut, yang satu tenang karena adil, pilih yang mana? tenang karena ada keadilan atau tenang karena takut? Dulu pernah ada 30 tahun lebih, kenapa stabil karena takut,"
katanya.
Maka dari itu, Anies ingin memperjuangkan keadilan di masyarakat. Ia menjamin akan memimpin tanpa rasa takut di masyarakat.
"Tapi kalau yang kita inginkan stabilitas Karena rasa keadilan, bukan karena rasa ketakutan dan ini yang mungkin kita perjuangkan sama-sama, bismillah mudah-mudahan perjuangan ini diridhoi allah, Insya Allah dimudahkan untuk bisa nanti sama-sama kita mendorong perubahan di negeri ini," ujarnya.
Di hadapan ulama, Anies mengatakan ada keinginan membangun negeri yang bersahabat dengan para alim ulama. Dia tidak ingin sampai negara memusuhi para ulama.
"Kita ingin negeri di mana negaranya bersahabat pada semua negara yang bersahabat pada seluruh unsur, apalagi dengan para alim ulama. Bukan negara yang memusuhi ulama tapi negara justru yang menjadi mitra dan mendengarkan apa yang menjadi pandangan dari para ulama pemuka agama,"
ujar mantan gubernur DKI Jakarta ini.
merdeka.com