Anies Baswedan: Tutup Klub Alexis Itu Gampang, Ganti Gubernur dan Selembar Kertas Bertandatangan
Baru ketika gubernur berganti, yaitu saat Anies menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, Alexis berhasil ditutup.
Anies mengatakan tidak perlu demo kerahkan ratusan orang.
- Bos Alexis Alex Tirta Penuhi Panggilan Polisi Terkait Dugaan Firli Peras Syahrul Yasin Limpo
- Bos Alexis Sewakan Rumah Buat Firli Setahun Rp 650 Juta
- Terungkap, Safe House Firli Bahuri Disewakan Bos Hotel Alexis Alex Tirta Rp650 Juta Per Tahun
- Kasasi Ditolak, Eks Gubernur Sumsel Alex Noerdin Ajukan PK
Anies Baswedan: Tutup Klub Alexis Itu Gampang, Ganti Gubernur dan Selembar Kertas Bertandatangan
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menceritakan bagaimana berhasil menutup tempat hiburan malam terkenal di Jakarta, Alexis Hotel. Anies mengatakan, tempat itu banyak didemo tetapi tidak berhasil ditutup.
Baru ketika gubernur berganti, yaitu saat Anies menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, Alexis berhasil ditutup.
"Saya cerita sedikit di jakarta dulu ada satu tempat namanya Alexis, tau enggak? Yang tahu enggak apa-apa, yang penting jangan pernah kesana, tahu saja. Apa yang terjadi itu yang namanya puluhan kali," ujar Anies saat kampanye di GOR Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/11).
"Demo, didemo lagi, untuk apa, ditutup, apa yang terjadi, enggak bisa ditutup, demo puluhan kali, ratusan orang datang kesana tetap enggak bisa ditutup. Jalan terus tempat itu, itu tempat maksiat! jalan terus," tegas.
Ketika Tahun 2017, gubernur berganti. Anies mengaku hanya dengan selembar kertas dan sebuah tandatangan berhasil menutup Alexis.
"Lalu apa yang terjadi? 2017 terjadi pergantian gubernur lalu Alexis itu ditutup cukup dengan selembar kertas dan sebuah tanda tangan," ujarnya.
"Tidak perlu pakai demo ratusan orang, tidak perlu pakai, cukup pakai (tanda tangan) cukup pakai (tanda tangan) nah, untuk tanda tangan butuh kewenangan," jelas Anies.
Kewenangan ini yang perlu diubah dalam sebuah pemerintahan. Maka itu, Anies mengajak pendukungnya untuk menghadirkan perubahan dengan Pemilu 2024.
"Jadi kenapa kita kumpul bersama di sini karena kita ingin menghadirkan keadilan dengan cara buat perubahan yang jalurnya konstitusional waktunya 14 Februari 2024," ujarnya.