Bambang Susantono Mundur, Hasto PDIP: Beban Kerja Besar Akibat Perencanaan IKN Tidak Matang
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti mundurnya mundurnya Kepala Otorita IKN (OIKN) Bambang Susantono.
Hasto menilai para pejabat tak mampu kejar target pembangunan IKN untuk 17 Agustus.
- Tak Lagi Menjabat Menteri PUPR, Basuki Diangkat Jadi Kepala Otorita IKN
- Bambang Susantono dan Wakilnya Mundur, Komisi II DPR Bakal Panggil Pemerintah dan Pengelola IKN
- Kini Mundur, Bambang Susantono Pernah Curhat 11 Bulan Tak Digaji saat Jabat Kepala Otorita IKN
- Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Ajak Istri Pindah ke IKN Juli 2024: Saya Mau Duluan Sebelum Presiden
Bambang Susantono Mundur, Hasto PDIP: Beban Kerja Besar Akibat Perencanaan IKN Tidak Matang
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai mundurnya Kepala Otorita IKN (OIKN) Bambang Susantono beserta Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe, bukti perencanaan IKN tergesa dan tidak detail.
"Berbicara ibu kota negara, ini ibu kota dari lebih 270 juta rakyat Indonesia dengan cita-cita perjuangan para pahlawan bangsa, cita-cita geopolitik, semua harus dilakukan dengan seksama dengan perencanaan yang detail, tidak bisa dengan terburu-buru. Dampaknya seperti ini," kata Hasto di UI, Depok, Senin (3/6).
Hasto menyayangkan mundurunya dua pejabat tersebut, sebab 17 Agustus hanya tersisa dua bulan lagi. Namun karena perencanaan tidak matang menyebabkan para pejabat tak mampu kejar target pembangunan untuk Agustusan.
"17 Agustus itu tidak lama lagi, tetapi kembali ini ketika segala sesuatunya itu muncul sebagai direction dari pusat yang harus dijalankan tanpa membuka suatu ruang bagi perencanaan secara alamiah harus berjalan, ya yang tejadi seperti ini. Sehingga ini akibat suatu perencanaan yang tidak matang yang terburu-buru sehingga menciptakan beban kerja yang begitu besar yang membuat yang bersangkutan mundur," ungkapnya.
Selain itu, Hasto juga menyoroti struktur tanah di IKN sangat tidak stabil hingga rawan untuk menjadi pabrik apalagi Ibu kota negara.
“Saya pernah menjadi project manager di kawasan yang sama. Itu dari struktur tanahnya itu sangat tidak stabil, kemudian kemampuan untuk mendapatkan sumber daya bagi pelaksanaan pembangunan pabrik kelapa sawit saja mengalami delay, apalagi ini suatu ibu kota negara,” pungkasnya.
Diketahui, Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono memutuskan mundur dari jabatannya.
Langkah ini diikuti oleh Dhony Rahajoe, sebagai Wakil Badan Otorita IKN.
Bambang Susantono telah melakukan pembicaraan sajak lama dengan Presiden Jokowi terkait rencana untuk mundur dari jabatannya. Surat pengunduran diri baru diterima Presiden Jokowi baru-baru ini.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membantah mundurnya Bambang Susantono tidak terkait dengan rencana pelaksanaan upacara peringatan HUT RI ke-79 di IKN Nusantara, Kalimantan, yang akan dihadiri Presiden Jokowi pada Agustus mendatang.