Banyak Elite Parpol Lain Berebut Tiket Rekomendasi Maju Pilkada dari PDIP
PDIP diperhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa Timur 2020 mendatang benar-benar memiliki daya tarik tersendiri. Hal ini dibuktikan dengan adanya kader partai politik lain yang justru ikut berebut tiket rekomendasi dari partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut.
PDIP diperhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa Timur 2020 mendatang benar-benar memiliki daya tarik tersendiri. Hal ini dibuktikan dengan adanya kader partai politik lain yang justru ikut berebut tiket rekomendasi dari partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut.
Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Jatim Budi Sulistyono mengakui, banyak kader partai lain dari berbagai daerah yang ikut mendaftar dan mengikuti proses uji kepatutan dan kelayakan calon kepala daerah Jatim dari PDIP.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
"Beberapa kader dari partai lain memang mendaftar dan mengikuti prosesnya," ujar Budi, Kamis (19/9).
Ia menyebut kader dari partai lain yang mendaftar di PDIP antara lain Bendahara DPW PAN Jatim Agus Maimun sebagai bakal calon Bupati Tuban, Ketua Bappilu DPW NasDem Ipong Muchlissoni sebagai bakal calon Bupati Ponorogo, pengurus DPW PKB Jatim Kartika Hidayati sebagai bakal calon Bupati Lamongan, serta beberapa nama lainnya.
Ketiga orang itu kini tengah mengikuti fit and proper test sebagai bakal calon kepala daerah yang akan mendapatkan rekomendasi dari PDIP. Dikonfirmasi mengenai alasan para kader partai lain itu berebut tiket dari PDIP, Budi mengatakan, ada beberapa alasan.
Di antaranya ada yang memang ingin berangkat dari PDIP, ada yang ingin karena koalisi, dan ada juga yang ingin digandeng dan berpasangan dengan calon dari kader PDIP.
"Ada yang ingin diberangkatkan PDI Perjuangan, ingin berkoalisi dan pasangannya dari internal kami. Ada yang ingin jadi bakal calon kepala daerah, ada yang wakil," ucapnya.
Terpisah, Bendahara DPW PAN Jatim Agus Maimun mengaku ikut mendaftar di PDIP karena sebagai salah satu bentuk komunikasi politik yang tengah dijalinnya.
Ia juga mengaku telah melakukan komunikasi dengan partainya sekaligus meminta izin maju melalui PDIP. Ia beralasan, tidak bisa maju sendiri melalui partainya, lantaran PAN di Tuban hanya memiliki 3 kursi. Sehingga dibutuhkan tambahan 'amunisi' agar bisa berjuang merebut kursi nomor satu di Tuban.
"PAN tidak bisa usung sendiri sehingga diberikan kesempatan untuk kader melakukan komunikasi dengan partai lain. Di Tuban, PAN satu fraksi dengan NasDem dan PPP yang ditotal berjumlah tujuh kursi. Semuanya masih dalam tahap komunikasi intensif," lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo yang juga Ketua Bappilu Partai NasDem Jatim Ipong Muchlissoni, juga mengaku mengikuti proses di PDIP dengan alasan sebagai upayanya untuk merangkul semua kekuatan partai politik di Jatim.
"PDI Perjuangan sebagai salah satu kekuatan yang harus dirangkul agar menjadi koalisi besar di Ponorogo. Saya berharap bisa bersama-sama PDIP maju di Pilkada Ponorogo tahun 2020," katanya.
Dalam proses fit and proper test ini, tidak hanya para kader partai saja yang ikut bersaing. Namun terlihat juga Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Amir Burhanuddin, dan Kepala Dinas ESDM Jatim, Setiajit.
Baca juga:
Klan Dinasti Natakusumah dan Jayabaya Berebut Dukungan PDIP di Pilkada Pandeglang
Gerindra Akui Pernah Melobi Gibran untuk Pilkada Solo 2020
Pilkada Serang, Petahana Tatu Chasanah Hingga Peneliti LIPI Berebut Tiket PDIP
Ditanya soal Restu 3 Pejabat Tangsel Maju Pilkada, Airin Bilang 'Senyumin Aja'
PDIP: Silakan Gibran Daftar Pilkada Solo 2020, Tapi Harus Lewat Mekanisme Berlaku
Dikabarkan Bahas Pilkada dengan FX Hadi, Gibran Sebut Solo Butuh Sentuhan Anak Muda