Bawaslu akui intimidasi dan politik uang selalu muncul tiap Pilkada
Bawaslu akui intimidasi dan politik uang selalu muncul tiap Pilkada. Anggota Bawaslu RI, Daniel Zuchron menyebut pelanggaran politik uang dan netralitas masih menjadi persoalan pelik di Pilkada Serentak. Pelanggaran ini dianggap terjadi dari masa ke masa.
Anggota Bawaslu RI, Daniel Zuchron menyebut pelanggaran politik uang dan netralitas masih menjadi persoalan pelik di Pilkada Serentak. Pelanggaran ini dianggap terjadi dari masa ke masa.
"Memang pelanggaran yang muncul itu intimidasi, politik uang, ada klausul yang terkait alat bukti," kata Daniel Zuchron, ditemui di sela Talkshow Akhir Pekan Terhangat POLEMIK di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu(11/2).
Terkait politik uang, Daniel mengimbau agar penyelengara Pilkada Serentak tidak terpengaruh. Sebab, jika ditemukan pelanggaran maka akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
"Jadi ada orang bawa uang, dan tidak dikenali, lebih baik ditolak, karena itu pasti bagian dari politik uang. Karenanya pengawas kita minta cari siapa saja orang-orang yang akan melakukan itu, terus di mana saja yang mungkin terjadi," ujar Daniel.
Tak hanya persoalan netralitas dan politik uang, Daniel menyebut kerap menemukan pelanggaran-pelanggaran administrasi dalam Pilkada Serentak. Namun demikian, persoalan administrasi diaanggap bisa diminimisir.
"Soal administrasi, itu memang banyak. Cuma, kalau itu kan enggak sampai ke polisi. Cukup pengawas dan KPU. Ribuan jumlahnya, karena sifatnya ada kesalahan prosedur sedikit, perbaiki," tutup Daniel.
Baca juga:
Rikwanto tak pungkiri aksi 112 berkaitan dengan Pilkada DKI
Surya Paloh minta warga pilih pemimpin yang punya komitmen
Laman resmi KPU Yogyakarta diretas hacker
Bersihkan tempat ibadah, relawan Agus-Sylvi ingin ikut tata Jakarta
Gerindra setuju ada pertemuan elite parpol sebelum Pilkada serentak
PAN sambut baik rencana PDIP gelar silaturahmi usai kampanye
Pilkada Kabupaten Bekasi, 20 desa terindikasi rawan politik uang
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.