BPN Prabowo Ajak KPU Turun ke Lapangan Cek Temuan 17,5 Juta DPT Janggal
BPN sudah melakukan pengecekan DPT secara acak. Kenyataanya, lanjut Riza, ada sejumlah nama masuk DPT, tetapi saat dicek ke lapangan ada yang tidak sesuai data.
Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Ahmad Riza Patria mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang merespons laporan soal data 17,5 juta nama yang janggal dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Riza mengatakan pihaknya bersama KPU akan segera melakukan pengecekan lapangan untuk menelisik lebih lanjut temuan tersebut.
"Nah kami dengan KPU bersepakat akan melakukan pengecekan lapangan. Mudah-mudahan teman-teman dari 01 juga bisa bergabung ya," kata Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3).
-
Bagaimana KPU mengesahkan suara Prabowo-Gibran? Sebelum mengesahkan perolehan suara itu, August Mellaz menanyakan pendapat kepada para saksi dan Bawaslu yang hadir. Setelah mereka setuju, Mellaz pun mengesahkan suara itu dengan mengetok palu.
-
Kapan Prabowo dan Gibran mendaftar ke KPU? Bacapres Prabowo Subianto dan Bacawapres Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftarkan diri ke KPU hari ini, Rabu (25/10).
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Apa yang disepakati Prabowo dan KWI? Menurut laporan Antara, Prabowo bersama Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo dan pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sepakat Pemilihan Umum 2024 harus berjalan jujur, adil, damai, dan rukun.
-
Kapan Prabowo bertemu dengan KWI? Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menemui pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk berdiskusi terkait Pemilu 2024 di Gedung KWI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Politikus Partai Gerindra ini menuturkan, BPN sudah melakukan pengecekan DPT secara acak. Kenyataanya, lanjut Riza, ada sejumlah nama masuk DPT, tetapi saat dicek ke lapangan ada yang tidak sesuai data.
"Dari berbagai itu kami cek di lapangan ternyata benar informasi kami, dicek KK itu ternyata sebenarnya di lapangan hanya ada dua nama. Berarti yang 438 itu kemana? Ada yang meninggal katanya dan lain-lain," ungkapnya.
Riza menegaskan, tujuan BPN melakukan pengecekan ke lapangan untuk memastikan Pemilu berjalan demokratis, jujur dan adil untuk semua kubu paslon.
"Jadi mohon dipahami, kami membantu agar pemilu demokratis. Tidak hanya bagi kepentingan 02, tapi juga kepentingan 01, kepentingan partai politik, bahkan seluruh warga bangsa," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo menjelaskan, tim indivasi teknologinya menemukan masalah pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) Komisi Pemilihan Umum atau KPU. Tercatat, ada 17,5 juta nama yang janggal.
"Jadi itu namanya dianggap ganda bisa juga dinilai invalid dan lainnya," kata Hashim usai rapat internal bersama KPU di Kantor KPU RI, Imam Bonjol, JakartaPusat, Senin (11/3).
Baca juga:
17,5 Juta DPT Janggal, BPN Heran Zaman Sekarang Masih Ada Orang Lupa Tanggal Lahir
KPU Kembali Coret 10 WNA di Jawa Tengah Masuk DPT
BPN Prabowo Minta KPU & Bawaslu Segera Tindaklanjuti Temuan 17,5 Juta DPT Janggal
Prabowo Ajak Simpatisan Lapor Temuan DPT Pemilu Tidak Wajar
TKN Minta Masalah DPT Jangan Dipakai Untuk Mendelegitimasi Pemilu