BPN Sebut Sejak Awal Sudah Adu Data dengan KPU
Dia menjelaskan, pihaknya telah berulang kali mempresentasikan temuan-temuan data kecurangan yang dipimpin Direktur Media dan Komunikasi BPN Hashim Djojohadikusumo. Namun, tak ada perbaikan yang signifikan dari kesalahan data tersebut oleh penyelenggara Pemilu.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) siap adu data suara Pilpres 2019 dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, sejak awal pihaknya sudah tanding data dengan penyelenggara Pemilu soal Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Adu data kan sejak awal dilakukan oleh BPN termasuk terkait dengan DPT, seperti saya sampaikan pada saat yang lalu, DPT ketika ada tambahan DPT dari Kemendagri yang hampir belasan juta itu kita keberatan," katanya di media center Prabowo-Sandi, Jl Sriwijaya I No 35, Rabu (15/5).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa yang ditawari menjadi Cawapres Prabowo? Demi Indonesia Gemoy, Ini Jawaban Lucu Cipung Ditawari Jadi Cawapres Prabowo Belakangan, dunia maya tanah air dihebohkan oleh kabar kocak yang menjadikan Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung sebagai sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilihan Umum 2024.
-
Bagaimana Prabowo disambut di Pondok Pesantren Cipasung? Prabowo dan rombongan mendapat sambutan yang meriah dari pengasuh dan pimpinan ponpes, serta santriwan dan santriwanti.
"Kemudian kita sampaikan ini ada pemilih-pemilih tuyul dalam tanda kutip, pemilih-pemilih yang gak jelas," sambungnya.
Dia menjelaskan, pihaknya telah berulang kali mempresentasikan temuan-temuan data kecurangan yang dipimpin Direktur Media dan Komunikasi BPN Hashim Djojohadikusumo. Namun, tak ada perbaikan yang signifikan dari kesalahan data tersebut oleh penyelenggara Pemilu.
"Bahkan waktu itu KPU pada saat itu menyatakan ya sudah kami akan segera perbaiki, bahkan mereka menyebutkan ini kan low material datanya, datanya low material dari Kemendagri, tapi kemudian gak ada perubahan," ujarnya.
Maka dari itu, sejak berlangsungnya proses kampanye Pemilu, BPN kerap menyodorkan data-data kecurangan. BPN juga telah mengundang pihak KPU pada acara mengungkap fakta-fakta kecurangan Pilpres di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta kemarin (14/5).
"Termasuk juga data data kesalahan yang keliru, kan kita sampaikan, tapi tidak ada perubahan juga secara signifikan," tandas Dahnil.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan siap adu data suara Pilpres 2019 dengan milik Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga. Komisioner KPU Evi Novida Ginting menyebut adu data bisa dilakukan dalam rapat pleno rekapitulasi dan penghitungan suara Pemilu yang dilaksanakan sejak 10 Mei sampai 22 Mei 2019.
"Silakan, kita siap dengan data. Kami semua punya infrastruktur, kami sampai ke bawah. C1 ada, DA1 kemudian kami punya DD1, silakan kami bisa tunjukan dalam rekapitulasi, dan ini kan sudah dibuka sudah ada forumnya sehingga dibawa saja dalam rapat pleno," ujar Evi di kantor KPU,Jakarta, Rabu (15/5).
Evi menyebut data milik KPU disandingkan dengan data Bawaslu dalam rapat pleno rekapitulasi suara. Apakah itu data tingkat provinsi dan daerah dengan data yang disampaikan KPU Provinsi.
"Ini kan kita bisa saling membandingkan data Bawaslu dan KPU provinsi jadi enggak harus dikhawatirkan dalam forumnya," jelas Evi.
Sementara itu, Komisioner KPU Hasyim Asy'ari menyatakan data yang mereka miliki pun sudah diaudit. Sehingga kalau diajak untuk audit pun siap.
"Ya kami siap. Sejak awal kita memang sudah diaudit," ucapnya.
KPU siap meladeni data yang dimiliki oleh Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.
"Ya segala macam hal keberatan atau apa, data disampaikan ke KPU, KPU siap untuk diklarifikasi. Sejak awal lah udah berkali kali diajukan dan diurus," kata Hasyim.
Diberitakan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengeluarkan hasil penghitungan suara yang dilakukan tim internalnya. Hasil itu dipaparkan tim pakar Prabowo-Sandi Laode Kamaluddin, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa, (14/5).
Menurut Laode, berdasarkan penghitungan formulir C1 hingga Selasa 00.00 WIB tengah malam tadi, pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf memperoleh 44,14 persen atau 39.599.832 suara. Sementara pasangan nomor urut 02 Prabowo Sandi 54,24 persen atau sebesar 48.657.483 suara. Suara tidak sah 1,62 persen.
"Jadi yang selama ini yang menanyakan datanya, ini datanya, ini hasilnya pasangan Prabowo-Sandi unggul," kata Laode.
Hasil tersebut berdasarkan perhitungan dari 444.976 TPS atau sebanyak 54,91 persen. Laode mempersilakan bila ada pihak yang ingin menantang atau menguji penghitungan suara yang dilakukan BPN.
"Kita adu data saja. Inilah angka angkanya yang kita miliki," kata Laode.
Baca juga:
Rekapitulasi KPU: Prabowo-Sandi Kalah 11.881.064 Suara di Jateng
Rekapitulasi KPU: Di Banten, Jokowi Kalah dari Prabowo dengan Selisih 1,5 Juta Suara
Mengapa Angka Klaim Kemenangan Prabowo Turun Jadi 54,24 Persen di Pilpres 2019?
BPN Tolak Gugat Hasil Pilpres ke MK, TKN Jokowi Nilai Upaya Tarik Simpati Rakyat
Fadli Zon Nilai Gugat Hasil Pemilu ke MK Tindakan Sia-Sia
Di Sumatera Barat, Prabowo Raih 2.488.733 Suara dan Jokowi 407.761 suara