Buka Musda Golkar DKI, Agung Laksono sindir Ical menang aklamasi
"Kita tolak aklamasi. Kita hidupkan kembali demokrasi dalam partai kita," kata Agung Laksono.
Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan merubah kepemimpinan Golkar di beberapa daerah. Perubahan ini, merupakan penyegaran partai yang sesuai dengan dinamika dan tuntutan.
"Kita harus ubah kepemimpinan Partai Golkar ke depan. Masa bakti tidak lebih dari dua periode. Di beberapa daerah ada yang hampir lima periode," kata Agung saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Daerah (MUSDA) se-Jakarta, di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (24/5).
Terkait perubahan kepemimpinan ini, lanjut Agung, pihaknya menegaskan tidak haus kekuasaan. Menurutnya perubahan tersebut merupakan amanat partai.
"Kita bukan haus kekuasaan. Tapi ini adalah amanat yang dibebankan di atas pundak kami. Kita tolak aklamasi. Kita hidupkan kembali demokrasi dalam partai kita," imbuhnya.
Agung menegaskan, Golkar di bawah kepemimpinannya, akan meninggalkan praktek pemilihan dengan cara membayar.
"Praktik memilih dengan cara-cara konjugizme kita tinggalkan. Praktik bayar membayar kita tinggalkan," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam Munas Golkar kubu Bali, Aburizal Bakrie menang sebagai ketua umum secara aklamasi. Sedangkan di Munas Golkar Ancol, Agung Laksono menang lewat mekanisme pemilihan suara terbanyak melawan pesaingnya Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang.