Buntut seteru OSO vs Daryatmo, dukungan Hanura di Pilgub Jawa Timur pecah
Hanura versi Oesman Sapta Odang (OSO) mendukung Khofifah Indar Parawansa, sementara kubu Daryatmo memilih Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Kisruh internal Partai Hanura berimbas pada Pilgub Jawa Timur 2018. Dukungan partai Hati Nurani Rakyat ini akan terbelah dua: Hanura versi Oesman Sapta Odang (OSO) mendukung Khofifah Indar Parawansa, sementara kubu Daryatmo memilih Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Memang selama ini, pengurus Hanura Jawa Timur kubu Daryatmo, Soedjatmiko, lebih condong mendukung Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno ketimbang Khofifah-Emil Elestianto Dardak. "Karena kita tahu bersama, hanya Gus Ipul yang mendaftar di Hanura Jatim dan menyampaikan visi misi di depan pengurus," tegas Soedjatmiko dalam press conference hasil Munaslub 2018 di Amboja Resto Surabaya, Minggu (11/2).
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Prurigo saat Hamil sering terjadi? Kondisi ini dikatakan dapat terjadi pada trimester kehamilan mana pun. Akan tetapi, prurigo saat hamil sering kali terjadi di trimester kedua dan ketiga hingga menjelang persalinan.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kenapa Kastil Ayanis hancur? Bukti tertulis menunjukkan, kastil tersebut hancur akibat gempa bumi besar dan kebakaran, sekitar 20 hingga 25 tahun setelah pembangunannya.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kapan Halim Perdanakusuma gugur saat bertugas? Halim bersama pilot Iswahjudi menerbangkan pesawat Avro Anson RI-003 dari Thailand menuju Bukittinggi. Nahas, pesawat tersebut diterjang badai hingga mengalami kecelakaan tanggal 14 Desember 1947."Pesawat tersebut jatuh di Pantai Lumut, Tanjung Hantu, Semenanjung Malaka," tulis TNI AU.
Djatmiko, begitu dia disapa, mengatakan sedangkan calon lain, Khofifah, mengikuti proses penjaringan bakal calon gubernur lewat DPP Partai Hanura. Kemudian mendapat dukungan dari OSO Cs, yang kemudian diteruskan oleh Ketua DPD Hanura Jawa Timur, Kelana Aprilianto. "Prosesnya bukan di Jawa Timur," tegasnya lagi.
Dikarenakan Hanura versi Daryatmo mengalihkan dukungan ke Gus Ipul-Puti, maka Djatmiko menugaskan Bendahara Reny Widya Lestari sebagai ketua tim pemenangan pasangan yang diusung PKB, PDIP, PKS, dan Gerindra tersebut.
Reny mengatakan, pihaknya segera mereview semua keputusan tim Pilkada. Dia juga mengeluhkan keputusan OSO yang mendukung Khofifah-Emil tanpa mendengar aspirasi kader di Jawa Timur.
"Yang mendaftar ke DPD Partai Hanura Jatim dan menyampaikan visi misinya hanya Gus Ipul. Khofifah belum pernah ke kantor DPD, Emil Dardak yang sudah pernah. Mereka berdua hadir saat di Hotel Wyndham Surabaya, ketika Pak OSO hadir," ujar Reny membeberkan.
Reny tidak menampik jika pendaftaran bakal pasangan calon di KPU sudah selesai, tinggal pengumuman tanggal 12 Febuari besok. "Tapi Pilgub kan masih 27 Juni. Dalam waktu dekat akan ada keputusan DPP. Doakan saja segera turun keputusan DPP mendukung Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno untuk Pilgub Jatim," katanya.
Upaya 'pengkerdilan' Hanura
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPD Hanura Jawa Timur versi OSO, Kelana Aprilianto hanya menanggapi dingin aksi Djatmiko dan Reny yang memang pendukung Gus Ipul-Puti.
Hanya saja, Kelana mengingatkan kedua koleganya itu (Djatmiko dan Reny), seharusnya, keputusan perubahan struktural maupun dukungan Pilgub Jawa Timur itu menunggu hasil PTUN.
"Sebab sampai saat ini yang diakui Kemenkum HAM itu adalah kepengursan versi Pak OSO. Juga dengan verifikasi faktual yang sudah dilakukan. Seharusnya menunggu dulu, tidak usah terburu-buru," ucap Kelana via ponselnya kepada wartawan.
Menurut Kelana, upaya pemindahan dukungan dari Khofifah ke Gus Ipul seperti yang dilakukan Djamiko dan Reny itu hanya sebagai upaya mengkerdilkan partai. Apalagi, saat ini Hanura tengah naik daun di Jawa Timur.
"Nggak bisa seperti itu (merubah dukungan), tidak ada aturan main. Apalagi sudah selesai pendaftaran. Partai ini adalah miniatur negara, kalau dibuat mainan seperti itu bisa kacau," jelas.
Baca juga:
DPD Hanura Jabar pecah, penyebabnya Aceng Fikri diganti Wisnu Purnomo
Loyalis Anas Urbaningrum tantang SBY ungkap nama-nama yang memfitnah
Hanura tunjuk Surpani sebagai Ketua DPD Hanura Kaltim gantikan Herwan
Lolos verifikasi faktual, Hanura targetkan tiga besar di Pemilu 2019
Hanura lolos verifikasi faktual peserta Pemilu 2019
OSO main pecat, kubu Daryatmo meradang, konflik Hanura berlanjut
Rekonsiliasi Hanura mentok, Kubu Daryatmo minta Wiranto 'turun gunung'