Bupati Kudus yakin Megawati pilih yang terbaik buat Pilgub Jateng
Bupati Kudus yakin Megawati pilih yang terbaik buat Pilgub Jateng. Musthofa merasa yakin, dalam menentukan calon gubernur, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersikap adil dan bijaksana. Oleh sebab itu, apapun keputusan akhir Megawati nanti, Musthofa menjamin akan menurutinya.
Bupati Kudus Musthofa menjadi salah satu penantang incumbent Ganjar Pranowo dari internal PDIP di Pilgub Jawa Tengah. Hari ini, Rabu (9/8), Musthofa mengembalikan formulir pendaftaran sebagai calon gubernur Jateng di penjaringan DPD PDIP setempat.
Musthofa merasa yakin, dalam menentukan calon gubernur, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersikap adil dan bijaksana. Oleh sebab itu, apapun keputusan akhir Megawati nanti, Musthofa menjamin akan menurutinya.
"Sebagai petugas partai, apapun perintah partai saya laksanakan. Tapi saya tidak bisa untuk menetapkan atau menentukan keinginan saya. Insya Allah apa yang diputuskan oleh Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri) yang terbaik bagi kami," tegas Musthofa di Ruang Rapat Kantor DPD PDIP Jalan Brigjen Sudiarto, Kota Semarang, Jateng.
Mantan anggota DPRD Jateng Fraksi PDIP ini menyatakan, apapun perintah partai akan selalu dihormati dan dilaksanakannya.
"Namanya petugas, diminta jalan, jalan. Diminta balik kanan, balik kanan. Diminta siap, siap gitu saja dah. Yah jadi. Perasaan saya Panti Marhen sebelum jadi saya sudah di sini," ujarnya.
Bahkan, pria yang disebut-sebut sebagai Bapak UKM Jateng ini menyatakan, jika para kader tidak perlu khawatir dengan kepatuhan dirinya terhadap partai berlogo kepala banteng dan bermoncong putih ini.
"Saya sebagai petugas partai untuk melaksanakan kewajiban saya. Dan pastikan, tidak perlu dikhawatirkan bahwa apapun yang menjadi keputusan partai. Sebagai petugas partai, tetap konsisten ikut melaksanakan," bebernya.
Musthofa bahkan meminta kepada para kader PDIP, untuk tidak mengkhawatirkan jika dirinya tidak memperoleh rekomendasi dari Megawati pada akhirnya nanti. Musthofa berikrar, dirinya akan tetap tegak lurus dengan perintah partai.
"Ini yang penting. Maka dari tidak perlu diragukan, tidak perlu disangsikan, saya tetap tegak lurus," terangnya.
Terkait program yang akan diterapkanya, Musthofa tidak ingin banyak berkomentar. Yang pasti, dia meyakinkan program yang dibawanya sesuai dengan visi dan misi PDIP.
"Bicara program, semua sudah komplet di dalam visi misi yang saya sampaikan. Tetapi kalau ini saya sebagai kader partai kalau cerita panjang lebar, saya tidak ingin dikatakan banyak omong. Yang penting dari sisi kesantunan, sisi administrasi sudah terpenuhi," bebernya.
Musthofa menambahkan, dirinya akan selalu siap, jika memperoleh rekomendasi nanti untuk berdebat dengan siapapun terkait program apakah yang akan dijalankanya demi pembangunan Jawa Tengah ke depan.
"Ketika sudah terpenuhi, Insya Allah kalau sudah ditetapkan menjadi calon gubernur yang sesungguhnya dan mendapat rekomendasi saya angkat benar visi misi ini. Dan kami siap untuk berdebat kepada siapapun bagaimana membangun Jawa Tengah yang sesungguhnya," pungkasnya.
Baca juga:
Kembalikan formulir, Bupati Kudus kian mantap maju Pilgub Jateng
Bawa dukungan 4 DPC PDIP, Bupati Pemalang daftar Cawagub Jateng
Daftar cawagub, Wali Kota Magelang sindir kemiskinan di era Ganjar
39 tahun di birokrat modal Wali Kota Magelang daftar cawagub Jateng
Diantar Chris John, pengusaha muda ini daftar cawagub Jateng ke PDIP
Kader PDIP saling sikut di kandang Banteng
Pilgub Jateng, Waketum Gerindra temui Mbah Moen & Bupati Wonosobo
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kenapa Megawati menunjuk Pramono Anung sebagai Cagub? Rano pun sempat menganalisi di balik keputusan Mega menunjuk Pramono yang menjabat sebagai Seskab di Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebab, sebelum ada pengumuman bisik-bisik di PDIP yang mencuat nama Anies Baswedan dan Basuki T Purnama.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.