Cak Imin Sebut Pandemi Perlihatkan Politik Kesehatan Diskriminatif
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, pandemi Covid-19 memperlihatkan kelemahan sistem kesehatan Indonesia. Dia menilai, politik kesehatan dalam negeri ternyata diskriminatif dan mendorong perlu perbaikan politik kesehatan.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, pandemi Covid-19 memperlihatkan kelemahan sistem kesehatan Indonesia. Dia menilai, politik kesehatan dalam negeri ternyata diskriminatif dan mendorong perlu perbaikan politik kesehatan.
"Kita sedang tangani penanganan kesehatan. Reinstall yang harus kita lakukan, kita tau persis Kemenkes dan semua kebijakan kesehatan kita compang camping," ujar Cak Imin dalam pidato kebangsaan yang digelar CSIS Indonesia secara virtual, Kamis (19/8).
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan Sultan Iskandar Muda berkuasa? Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
-
Kapan M Rizqi Iskandar Muda lahir? Secara kebetulan, Rizqi yang kelahiran Batang, Jateng, 9 November 2002 itu merupakan legislator termuda di DPRD Jateng pada periode ini.
Cak Imin mengatakan, politik kesehatan yang diskriminatif itu berupa akses yang berkelas-kelas, informasi kesehatan terhadap masyarakat juga berkelas-kelas.
"Ternyata politik kesehatan kita masih ya benar-benar diskriminatif. Bukan dalam artinya pembedaan negatif. Tapi betul berkelas-kelas, aksesnya berkelas-kelas, informasinya berkelas-kelas. Tidak benar-benar berdaya mengatasi keadaan ini," ujarnya.
Wakil Ketua DPR ini menilai, pandemi ada hikmahnya. Untuk bisa mengaudit kemampuan negara dalam bidang kesehatan.
"Ada hikmahnya dengan adanya pandemi ini kita bisa audit kapasitas dan kemampuan Kemenkes dan kemampuan negara dalam mengatasi keadaan kesehatan kita," ujarnya.
Lebih lanjut, Cak Imin bilang perlu perbaikan tata kelola kesehatan. Supaya pembangunan kesehatan yang baik bisa menghadapi tantangan mendatang.
"Ini tak ada jalan lain selain mereview dan memperbaiki seluruh tata kelola politik kesehatan kita. Sehingga kita bisa membangun pembangunan kesehatan yang benar-benar sesuai dengan sulitnya tantangan di masa yang akan datang," tegasnya.
Saat ini pemerintah dinilai sudah berada di jalur yang benar dengan mengambil upaya perbaikan terhadap sistem kesehatan. Meski langkah tersebut belum optimal.
"Kita sangat-sangat bersyukur pemerintah melakukan upaya perbaikan mencoba cara kerja baru dari bagian langkah-langkah itu. Meski belum optimal tapi patut kita hargai langkah-langkah yang memang menunjukkan keinginan terus berubah mengaudit kapasitas dan kemampuan di bidang kesehatan ini," pungkasnya.
Baca juga:
Terpapar Covid, Lima dari 369 Ibu Hamil Di Kota Tangerang Meninggal Dunia
Anies: Angka Indikator Penanganan Covid-19 Alami Perbaikan Signifikan
VIDEO: Megawati Minta Jokowi Kuat Hadapi Badai Kritik soal Pandemi Covid-19
Ini Strategi Pemerintah Ubah Pandemi Jadi Endemi Covid-19
Kemenkes: Pelaksanaan PPKM Berdampak Capaian Positif
Masih Ada Lab di Jakarta Pasang Tarif di Atas Perintah Jokowi
Belum Semua Layanan Tes PCR Terapkan Tarif Tertinggi Rp495.000