Cak Imin Tanggapi Menag Yaqut: Mas Anies Persis Sama Saya, NKRI Harga Mati
Cak Imin mengklaim dirinya dan Anies Baswedan secara tegas menolak politik identitas.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengimbau masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang memecah belah umat.
Cak Imin Tanggapi Menag Yaqut: Mas Anies Persis Sama Saya, NKRI Harga Mati
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berkomentar soal ucapan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengimbau masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang memecah belah umat.
Cak Imin mengatakan, dia bersama dengan bakal calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan secara tegas menolak politik identitas.
"Mas Anies empat mata diskusi panjang dengan saya. Mas Anies pada dasarnya sama persis dengan saya, NKRI harga mati, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 45, itu sudah final,"
kata Cak Imin kepada wartawan di Jakarta Pusat, Rabu (6/9).
- Kubu SYL Klaim Ada Petinggi Dari 2 Partai Politik Terlibat Proyek Korupsi Kementan
- TPN Ganjar Mahfud Singgung Etika Politik Gibran: Jangan Nunggu Dipecat
- Anies Akui Pengusaha Besar Takut Modali Nyapres: Habis Bertemu Perusahaannya Diperiksa Pajak
- Puan Bertemu Cak Imin Besok, Bahas Koalisi dan Cawapres Ganjar?
merdeka.com
Meski demikian, Cak Imin mengaku bahwa politik identitas pasti akan terjadi. Sebab, setiap masyarakat telah memiliki identitasnya masing-masing.
"Jadi kalau ada politik identitas, Mas Anies dan saya terdepan menolak politik identitas tapi tidak bisa dipungkiri. Rakyat bisa memiliki identitas masing-masing. Tapi kita tidak terpengaruh oleh seluruh bentuk politik identitas yang berkembang," tambah Cak Imin.
"Harus dicek betul. Pernah enggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini, memecah-belah umat. Kalau pernah, jangan dipilih," kata Yaqut dalam keterangan tertulis, Minggu (3/9).
Menurut Yaqut, agama harusnya dapat melindungi kepentingan seluruh umat. Oleh sebab itu, dia mengimbau masyarakat tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan.
"Agama seharusnya dapat melindungi kepentingan seluruh umat, masyarakat. Umat Islam diajarkan agar menebarkan Islam sebagai rahmat, rahmatan lil 'alamin, rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil islami, tok," kata dia.
Yaqut menilai, pemimpin yang ideal, mestinya mampu menjadi rahmat bagi semua golongan. Dia mengulangi pernyataannya, meminta masyarakat mengecek rekam jejak para calon di kepemimpinan sebelumnya.
"Kita lihat calon pemimpin kita ini pernah menggunakan agama sebagai alat untuk memenangkan kepentingannya atau tidak. Kalau pernah, jangan dipilih," kata Menag Yaqut.