Caleg PKB di Bali Siap Ditembak Mati jika Korupsi, Balihonya Viral
Viral Caleg PKB di Bali Siap Ditembak Mati jika Korupsi
Seorang calon anggota legislatif (caleg) DPR RI di Bali, Muhammad Zaini mengumbar janji pada balihonya. Dia menyatakan siap ditembak mati jika korupsi.
- Pilkada Bali, Viral Video Seorang Warga Empat Kali Coblos Paslon Nomor Urut Satu
- Viral Bule Polandia Ngeluh Isi Koper Diacak-acak Padahal Terkunci, Bandara Ngurah Rai Bali Buka Suara
- Viral Polisi Kawal Turis Asing Disewa USD 100, Ini Kata Polda Bali
- Viral Aksi Bule Baret Mobil di Legian Bali, Warganet Geram
Caleg PKB di Bali Siap Ditembak Mati jika Korupsi, Balihonya Viral
Baliho caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nomor urut 7 itu terpampang di timur traffic light, Banjar Uma, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Baliho itu pun viral di media sosial.
Zaini yang dikonfirmasi mengatakan dirinya serius dengan janjinya pada baliho itu.
"Ini merupakan keseriusan untuk memperjuangkan memberantas korupsi. Iya nanti saya perjuangkan, kalau saya duduk menjadi dewan," kata Zaini, saat dihubungi Jumat (19/1) malam.
Ia juga menyebutkan, bahwa janjinya siap ditembak mati juga sudah dibicarakan kepada pihak keluarga dan pihak keluarga pun sepakat, "Sudah semuanya sepakat," ungkapnya.
Bahkan Zaini juga berjanji, jika nanti terpilih akan memberikan 90 persen gaji dan tunjangannya untuk umat. Perjanjian soal gaji dan tunjangan itu sudah tertuang dalam dokumen yang dibuat di hadapan notaris.
"Itu 90 persen untuk umat, 10 persen untuk biaya operasional. Jadi, dari rakyat untuk rakyat, semua pendapatan yang masuk pada saya, tidak hanya gaji pokok, semuanya saya serahkan pada setiap kabupaten dan di setiap kabupaten sudah ada tim penerima amanat yang dibuat notaris," ungkapnya.
Sementara, untuk saat ini baru lima kabupaten dan kota di Bali yang sudah dibuatkan surat perjanjian oleh notaris, yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Badung dan empat kabupaten lainnya di Bali, masih menyusul untuk dibuatkan di notaris.
"Maksudnya surat perjanjian di semua kabupaten, kan ada penerima amanat. Jadi, kalau seandainya saya duduk di Dewan, ada sembilan kabupaten itu di-handle satu penerima amanat yang dibuat notaris dengan para saksi. (Perjanjian di) notaris itu adalah bila saya duduk jadi Dewan maka 90 persen untuk umat dan sudah (ditandatangani). Lima kabupaten sudah dibuatkan dan empat (kabupaten) menyusul," ujarnya.
Sementara, dua caleg lainnya yang ikut terpampang itu baliho tersebut tidak turut berjanji siap ditembak mati bila korupsi. Mereka hanya ikut nebeng di baliho itu.
Zaini juga menyatakan bahwa program 90 persen gaji diberikan ke umat belum ada di caleg PKB lainnya dan hanya dirinya. "Jadi satu-satunya program, semoga rakyat menerima dan ini tidak hanya kopi manis atau kopi pahit, sesuai dasar hukum yang sudah dibuat oleh notaris," ujarnya.