Catat! Janji Ahmad Ali-AKA Bangun Sekolah Kejuruan dan Politeknik di Wilayah-Wilayah Ini di Sulteng
Menurut Ahmad Ali, Vietnam yang hanya memiliki garis pantai sepanjang 3.260 Km tapi mampu menghasilkan USD 8,3 miliar.
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 1, Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri (AKA) akan memaksimalkan potensi kelautan atau maritim.
Hal ini dilakukan demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk kesejahteraan masyarakat Sulteng khususnya warga pesisir.
- Dulu Melarat Tinggal di Kawasan Kumuh & Putus Sekolah, Pria ini Kini Tajir Melintir Kekayaannya Rp152 Triliun
- Mengkaji Program Pertanian Ahmad Ali-Abdul Karim di Sulteng Demi Dukung Kebutuhan Pangan IKN
- Kata Pakar soal Janji Ahmad Ali-AKA Ciptakan 10 Ribu Wirausahawan Baru di Sulteng
- Terlilit Utang Rp2,5 Miliar, Pria Asal Magelang Ini Akhirnya Sukses Bisnis Gethuk dengan Omzet Rp150 Juta per Bulan
"Selama ini kita bicara PAD Sulteng, hanya pada sisi pertambangan saja. Ada potensi yang tertidurkan selama ini. Kalau Sulteng itu punya garis pantai 6.600 kilometer (km), tapi hanya mampu hasilkan devisa USD 2 juta," kata Ahmad Ali.
Menurut Ahmad Ali, Vietnam yang hanya memiliki garis pantai sepanjang 3.260 Km tapi mampu menghasilkan USD 8,3 miliar.
Atas dasar itu, ia menegaskan, bersama AKA memiliki visi untuk mengubah sektor kelautan menjadi pilar utama perekonomian. Selama ini menurut pemerintah Sulteng cenderung berfokus pada sektor pertambangan, yang kontribusinya relatif kecil.
Punya Sekolah Perikanan
Salah satu solusinya, pasangan Beramal, singkatan dari Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri, merencanakan pembangunan sekolah kejuruan kelautan dan politeknik di bidang perikanan.
"Kami ingin memastikan setiap daerah kepulauan punya sekolah perikanan agar anak-anak Bajo tak cuma dilatih insitingnya saja, tapi juga ilmu pengetahuan,” kata Politikus NasDem itu.
“Industri perikanan dikembangkan, anak Bajo di pesisir pantai bisa ambil peran. Dengan cara seperti itu potensi kelautan bisa berkontribusi besar terhadap PAD dan devisa masyarakat Sulteng," tambah Ahmad Ali.
Melengkapi Ahmad Ali, Abdul Karim Aljufri mengatakan, langkah membuat vokasi perikanan diharapkan dapat mencetak tenaga kerja terampil yang siap mengelola potensi laut dengan lebih optimal, serta menciptakan lapangan kerja baru bagi generasi muda Sulteng.
“Jika sektor ini kita bangun dengan serius, Sulawesi Tengah akan memiliki sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing, khususnya di sektor kelautan dan perikanan,” ujar Abdul Karim.
Sektor Kelautan dan Perikanan
Di sektor kelautan dan perikanan, Ahmad Ali- AKA juga akan memberikan bantuan armada dan alat tangkap, membangun cold storage dan pabrik es, dan hilirisasi perikanan.
AKA yang merupakan Ketua Regional Gerindra Sulawesi itu merinci akan membangun kejuruan atau politeknik perikanan dan kelautan di Batui Banggai, Parigi Moutong dan Bangkep.
"Selain vokasi perikanan dan kelautan, kami akan membangun vokasi pariwisata di Lore, Poso dan vokasi agroindustri di Sigi Donggala, Buol Toli-toli," tegas AKA.
Dengan strategi ini, AKA optimis Sulteng akan mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan dan bertransformasi menjadi provinsi maritim yang tangguh, mandiri, dan mampu mendukung kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
"Faktor penunjang produktifitas nelayan, SPBU Khusus, pabrik es dan alat tangkap modern. Setelah produksi meningkat, cold storage penting untuk dihadirkan. Kemudian baru kita bisa bicara hilirisasi perikanan modern, baru industri akan masuk karena bahan baku sudah tersedia," tutup AKA.