Hasil Survei Sebut 67 Persen Warga Palestina Dukung Serangan 7 Oktober ke Israel, Yakin Hamas Bakal Menang Perang
Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menjadi pemicu perang genosida Israel di Jalur Gaza.
Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menjadi pemicu perang genosida Israel di Jalur Gaza.
Hasil Survei Sebut 67 Persen Warga Palestina Dukung Serangan 7 Oktober ke Israel, Yakin Hamas Bakal Menang Perang
Hasil survei atau jajak pendapat terbaru dari warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang dijajah menunjukkan mayoritas besar tetap mendukung Operasi Badai Al-Aqsa ke Israel yang dipimpin Hamas. Serangan Hamas yang mengejutkan itu menjadi awal kampanye genosida Israel di Gaza yang telah berlangsung delapan bulan terakhir.
Jajak pendapat oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina (PCPSR) dilakukan antara 26 Mei dan 1 Juni dengan jumlah sampel sebanyak 1.570 orang dewasa, di mana 760 orang di antaranya diwawancarai secara tatap muka di Tepi Barat dan 750 orang di Jalur Gaza.
Ketika responden ditanya apakah mereka menganggap keputusan Hamas untuk melancarkan serangan 7 Oktober ke permukiman selatan Israel "benar atau salah", 67 persen responden mendukung keputusan tersebut, sementara 26 persen menentangnya, seperti dilansir The Cradle, Kamis (13/6).
Menurut laporan PCPSR, lebih dari 80 persen responden mengatakan Operasi Al-Aqsa "menempatkan isu Palestina sebagai pusat perhatian
dan menghapuskan pengabaian selama bertahun-tahun di tingkat regional dan internasional."
Sebanyak 67 persen warga Palestina juga setuju perlawanan Palestina akan muncul sebagai pemenang di akhir perang ini, dengan hanya 11 persen yang mengatakan Israel akan menang dan 18 persen lainnya tidak menjawab.
Dukungan terhadap operasi 7 Oktober dan ekspektasi akan kemenangan Hamas lebih tinggi di Tepi Barat daripada di Jalur Gaza yang hancur, di mana 50 persen warga Palestina memilih Israel atau "tidak satu pun dari mereka" sebagai pemenang.
Namun demikian, sebagian besar warga Palestina setuju Hamas harus memerintah Jalur Gaza setelah perang genosida berakhir, dengan tentangan terhadap Otoritas Palestina (PA) yang ada saat ini maupun versi "reformasi" yang datang dari semua pihak.
Ketika ditanya tentang kepuasan masyarakat terhadap aktor-aktor Arab dan regional, tingkat kepuasan tertinggi (71 persen) diberikan kepada Yaman, yang telah memimpin kampanye angkatan laut selama berbulan-bulan melawan kepentingan perdagangan Israel di Laut Merah, Samudra Hindia, dan Laut Mediterania.
Yaman diikuti oleh Qatar, yang telah memediasi perundingan gencatan senjata selama beberapa bulan, dengan 61 persen kepuasan. Gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah dan Iran berada di urutan berikutnya, dengan kepuasan 59 persen.
Terkait dengan rencana Barat yang telah lama terhenti untuk "solusi dua negara", hanya 32 persen warga Palestina yang menunjukkan dukungan terhadap gagasan tersebut, dan 65 persen menentangnya.
Selain itu, sebagian besar warga Palestina mengatakan cara terbaik untuk "memecahkan kebuntuan" dengan Israel adalah dengan "membubarkan PA" (62 persen) dan "melakukan intifadhah bersenjata" (63 persen).