Cerita Mahfud MD tolak tawaran Gerindra, PKS dan PAN maju Pilgub Jatim
Tiga partai terlebih dahulu melirik Mahfud MD sebelum ke Yenny Wahid.
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) berniat mengusung Zanubah Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid sebagai bakal calon gubernur Jawa Timur. Namun, putri Abdurrahman Wahid itu menolak untuk dipinang.
Ternyata, sebelum melirik Yenny Wahid, tiga partai terlebih dahulu melirik nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Kepada merdeka.com, Mahfud menceritakan proses dirinya yang diminati oleh tiga partai tersebut. Pada awal November, Mahfud MD bercerita Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengutus Sekjen Ahmad Muzani untuk menemuinya menyampaikan tawaran untuk maju sebagai bakal calon gubernur.
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Apa pesan Mahfud MD kepada Pangdam, Bupati, dan Wali Kota? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Dimana Mahfud MD bertemu Gubernur Rusdy Mastura? Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menerima Gubernur Sulteng Rusdy Mastura di Kantor Menko Polhukam RI, Selasa (22/8).
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
"Pak Prabowo awalnya telepon saya, tapi enggak nyambung karena saya sedang live di televisi. Baru tiga hari kemudian mengutus Ahmad Muzani dan dua pimpinan Gerindra meminta saya jadi cagub alternatif," kata Mahfud saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (6/1).
Tak berselang lama didatangi oleh petinggi Gerindra, Mahfud mengaku didatangi lagi oleh petinggi PAN untuk menawarkan maju sebagai calon alternatif menantang Syaifullah Yusuf dan Khofifah Indra Parawansa. Dia didatangi oleh Wakil Ketua Umum PAN Didik Rachbini dan Ketua Bappilu PAN Viva Yoga Mauladi.
"Itu terjadi saat awal November. Saya juga sempat bertemu Zulkifli Hasan (Ketum PAN)," ujar Mahfud.
Setelah didatangi oleh Gerindra dan PAN, Mahfud bertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Dalam pertemuan, lagi-lagi pria asal Madura ini ditawarkan untuk maju Pilgub Jawa Timur. Saat bertemu dengan tiga partai tersebut, Mahfud menyampaikan tak bersedia maju. Alasannya, tak minat. Dia juga menyebutkan calon yang ada yaitu Syaifullah Yusuf dan Khofifah merupakan dua sosok yang sudah bagus untuk dipilih masyarakat Jawa Timur.
"Menurut saya calon yang sudah ada Syaifullah dan Khofifah sudah teruji dan punya kapasitas. Dua-duanya anak Jawa Timur dan sama-sama akar rumput nahdliyin basis Jawa Timur. Saya hanya itu saja yang saya sampaikan, ketika ditanya alasan kenapa tidak bersedia? Ya engak perlu bersedia. Memang tidak berminat," ujar Mahfud yang menambahkan pula didorong oleh sekelompok masyarakat di Jatim untuk maju Pilgub ini.
Sampaikan ke Gus Ipul dan Khofifah
Mahfud MD mengatakan dirinya juga sempat menceritakan dirinya yang ditawari untuk diusung oleh Gerindra, PKS dan PAN ke kandidat bakal calon gubernur Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa. Saat mengetahui hal tersebut, Mahfud bercerita Khofifah bergurau saat tahu dirinya ditawari maju Pilgub Jawa Timur.
"Khofifah bergurau 'Kalau pak Mahfud maju ya saya enggak maju," ujar Mahfud mengulang gurauan Menteri Sosial tersebut.
Sementara, Mahfud juga bercerita tentang dirinya yang ditawari maju ke Gus Ipul. Berbeda dengan Khofifah, Mahfud mengatakan Gus Ipul merespon biasa saja saat dirinya bercerita tentang pinangan dari tiga partai.
"Gus Ipul biasa saja. Saya sampaikan saya enggak minat. Mereka ini kan seperti adek saya ya," kata Mahfud yang enggan menjawab saat ditanya siapa yang akan didukungnya di Pilgub ini.
Baca juga:
Azwar Anas kembalikan mandat penugasan Cawagub Jatim ke PDIP
Gus Ipul soal Azwar Anas: Jangan sampai kita saling menyusahkan
Soal isu foto Azwar Anas, sejumlah ulama sepakat serahkan ke PDIP
Politikus Gerindra klarifikasi istrinya dikaitkan isu foto Azwar Anas
Harlah ke-45 PPP, cagub Jatim, Riau, Lampung dan Kaltim hadir