Dana kampanye Rp 60,1 M, tim Ahok klaim tak ada duit partai
Dana kampanye Rp 60,1 M, Tim Ahok klaim tak ada duit partai. Total dana tersebut berasal dari 4 sumber yakni donasi dari warga, sumbangan pihak lain berbentuk badan swasta, sumbangan belum tertib KPU dan penerimaan bunga bank. Namun mereka memastikan tak ada sumbangan partai.
Bendahara Tim Pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, Charles Honoris memastikan dana kampanye sebesar Rp 60,1 miliar tidak ada sumbangan dari partai pengusung. Charles mengatakan dana kegiatan kampanye yang dilakukan partai pengusung bersifat internal dan tidak terkait dengan kegiatan tim pemenangan.
"Ya kalau pun partai melakukan kegiatan-kegiatan pemenangan tentunya itu kegiatan partai ya. Karena partai tidak disetor ke kami," kata Charles di Rumah Pemenangan, Jalan Borobudur Nomor 18, Jakarta, Minggu (12/2).
Partai pengusung yakni NasDem, Hanura, PDIP dan Golkar, kata dia, tidak memiliki kewajiban untuk melaporkan dana kegiatan kampanye ke tim pemenangan. Penggunaan dana kegiatan kampanye partai politik menjadi evaluasi internal.
Ditambahkannya, tim pemenangan hanya berkewajiban melaporkan dana kampanye yang berasal dari sumbangan dari pihak eksternal ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Charles menuturkan laporan dana kampanye yang masuk dan telah digunakan akan diserahkan ke KPU hari ini.
"Enggak ada laporan ke kami. Kegiatan partai ya kegiatan partai pengusung ya. Agenda partai, kegiatan kampanye yang kami laporkan ya kegiatan tim kampanye yang sudah kita lakukan selama ini," terangnya.
Sebelumnya, Tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat merilis laporan penerimaan dan pengeluaran dana Kampanye Rakyat. Laporan ini berisi detil pemasukan dan pengeluaran kampanye rakyat yang dimulai sejak 29 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017.
Bendahara Tim Pemenangan Pasangan Ahok-Djarot Charles Honoris mengatakan jumlah dana kampanye yang masuk sekitar Rp 60,1 miliar. Total dana tersebut berasal dari 4 sumber yakni donasi dari warga, sumbangan pihak lain berbentuk badan swasta, sumbangan belum tertib KPU dan penerimaan bunga bank.
Adapun rinciannya dari total Rp 60,1 miliar, Rp. 42,9 miliar atau 73,5 persen berasal dari sumbangan dari 12 ribu warga seluruh Indonesia, sumbangan dari badan hukum swasta sebesar Rp 15 miliar, sumbangan belum tertib KPU sebesar Rp 1,7 miliar dan sisanya dari penerimaan bunga bank Rp 22 juta.
"Kita sudah terima Rp 60,1 miliar. Dan dari itu didapatkan dari 4 sumbangan: perseorangan Rp 42 miliar, sumbangan pihak lain berbentuk badan swasta Rp 15 miliar. Jadi ada sekitar Rp 7 miliar yang belum digunakan. Dan ada sekitar, bagian dari Rp 7 miliar itu, Rp 1,7 miliar enggak lengkap formulirnya kita akan serahkan ke kas negara," kata Charles
Dari total dana kampanye Rp 60,1 miliar, dana pengeluaran yang telah digunakan tim pemenangan yakni Rp 53,6 miliar. Charles menjelaskan dana pengeluaran di antaranya, pengeluaran terbatas 9,2 miliar, pertemuan tatap muka Rp 7,3 miliar, pembuatan iklan di media massa Rp 217 juta, penyebaran bahan kampanye kepada umum Rp 24,5 miliar.
Pembuatan desain alat peraga Rp 223 miliar, rapat umum Rp 5,3 miliar, lain-lain seperti ATK Rp 6 juta, honor tenaga kerja Rp 851 juta, keamanan Rp 799 juta, transportasi Rp 135 juta dan lain-lain Rp 695 juta. Operasional posko total Rp 1,4 miliar. Dan jasa konsultan Rp 537 juta, serta pembelian peralatan Rp 396 juta. Sedangkan konser Gue2, menghabiskan dana sekitar Rp 5,3 miliar.
"Pengeluaran paling besar itu untuk penyebaran bahan kampanye kepada umum. Nah ini misalnya dalam buku yang kita cetak alat peraga dan lain sebagainya. Yang kedua, biaya sosialisasi pertemuan tatap muka maupun pertemuan terbatas dengan masyarakat. Setelah itu rapat umum. Konser yang kita buat pada 4 Februari di Senayan. Kurang lebih kalau komponen besar ya seperti itu," terangnya.
Baca juga:
Dana kampanye Ahok-Djarot, pemasukan Rp 60 M, pengeluaran Rp 53,6 M
Ahok-Djarot habiskan Rp 53,6 milyar untuk kampanye
Ahok sebut sisa dana kampanye Rp 4 M akan diberikan ke negara
Dana kampanye Pilgub DKI lebih dari Rp 50 miliar
Ditanya soal detail dana kampanye, Agus lempar jawaban ke jubir
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.