Debat Cawapres: Aksi Slepet Cak Imin Awali Pemaparan Visi Misi
Cak Imin mengenakan kemeja putih, jas hitam lengkap dengan sarung ala santri yang dikalungkan ke lehernya
Cak Imin mengenakan kemeja putih, jas hitam lengkap dengan sarung ala santri yang dikalungkan ke lehernya
- Debat Cawapres, Cak Imin: Kami Bertekad Bangun 40 Kota Selevel Jakarta
- Debat Cawapres, Gibran Slepet Cak Imin: Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Sekarang Jadi Cawapres Menolak
- Debat Cawapres, Cak Imin Janji Turunkan Pajak Masyarakat Kelas Menengah
- Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk
Debat Cawapres: Aksi Slepet Cak Imin Awali Pemaparan Visi Misi
Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar membawa sarung batik ke atas panggung debat Cawapres di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (22/12).
Politikus yang akrab disapa Cak Imin menggunakan sarung itu untuk 'slepet'.
Awalnya Cak Imin bicara pernah menjadi saksi mata dan bagian dari pemerintahan yang memiliki kewenangan mutlak untuk menghadirkan keadilan dan kemakmuran.
"Saya menyaksikan dan menjadi bagian dari adanya pemerintah yang punya kewenangan mutlak terutama pimpinan tertinggi untuk bisa menghadirkan keadilan dan kemakmuran rakyat," kata Cak Imin.
Kemudian, ia mengambil sarung yang dikalungkan, dan nyelepet sarung tersebut ke arah depan. Maksudnya, slepet itu untuk menghadirkan kemakmuran dan keadilan.
"Inilah yang disebut slepet menjadi bagian dari kewenangan untuk menghadirkan kemakmuran dan keadilan," kata Cak Imin.
Sarung yang identik dengan kalangan santri itu menjadi simbol untuk membangunkan yang tidur, menggerakkan yang loyo dan mengingatkan yang lalai.
"Slepet itu seperti sarung yang saya bawa ini bisa, di kalangan santri bisa membangunkan yang tidur yang menggerakkan yang loyo sekaligus mengingatkan yang lalai," kata Cak Imin.
Ketua umum PKB ini bersyukur mendapatkan kesempatan untuk nyelepet dengan maju menjadi cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Cak Imin mengatakan, akan bekerja untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan.
"Alhamdulillah gusti Allah memberi kesempatan saya untuk bersama-sama mas Anies untuk memiliki pikiran yang sama. Untuk terwujudnya perubahan dan perbaikan. Bahkan kami berdua seperti botol dan tutupnya," kata Cak Imin.
Slepet itu menjadi penanda perubahan. Salah satu contohnya adalah nyelepet orang-orang kaya dengan meningkatkan pajaknya. Dan menurunkan pajak bagi kelas menengah ke bawah.
Jangan salah slepet itu distrupsi "distrupsi itu adalah awal dari perubahan. Bayangkan 100 orang Indonesia kekayaannya di atas 100 juta jumlah penduduk Indonesia. Artinya Ini keadaan tidak adil ini harus kita slepet," kata Cak Imin.
"Kita harus punya keyakinan 100 orang kayak ini kita pajakin bersamaan kita turunkan pajak kelas menengah di seluruh Indonesia," tegasnya.