Demokrat Jawab PDIP: Sistem Pemilu Tertutup Merampok Suara Rakyat
Demokrat menilai, jika sistem Pemilu menjadi coblos partai merampas kedaulatan rakyat. Sehingga wajar, jika rakyat mempertahankan kedaulatannya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengingatkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tak perlu menakut-nakuti rakyat soal dugaan kebocoran hasil putusan MK terkait sistem Pemilu.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menegaskan, SBY tidak menakut-nakuti. Justru, yang menakutkan adalah perubahan sistem Pemilu menjadi proporsional tertutup atau coblos partai.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Apa target utama pemerintahan Prabowo Subianto untuk PDB Indonesia? Orang terdekat Prabowo Subianto sekaligus Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Dirgayuza Setiawan, mengungkapkan pemerintahan baru Prabowo Subianto menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik menjadi USD35.500 per kapita dalam lima tahun ke depan.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
"Bukan menakut-nakuti. Yang menakut-nakuti justru sistem tertutup itu. Maksa-maksa rakyat," kata Benny, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5).
Dia menilai, jika sistem Pemilu menjadi coblos partai merampas kedaulatan rakyat. Sehingga wajar, jika rakyat mempertahankan kedaulatannya.
"Malah sistem tertutup itu meneror, itu yang menakut-nakuti rakyat, itu yang merampok suara rakyat. Sistem tertutup itu merampok kedaulatan rakyat. Kalau rakyat daulatnya dirampok lalu mereka mempertahankan daulatnya masa enggak boleh," tegasnya.
PDIP Singgung Pemimpin Menakuti Rakyat
Sebelumnya, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan potensi chaos jika sistem pemilihan umum atau Pemilu terbuka diganti ke Pemilu tertutup di tengah jalan.
Pernyataan SBY tersebut langsung ditanggapi oleh PDIP. PDIP adalah satu-satunya partai parlemen yang mendukung perubahan sistem pemilu dari terbuka ke tertutup.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto balik menyinggung SBY dan Partai Demokrat. Hasto berpendapat, SBY seakan menyalahgunakan kekuasaan saat mengganti sistem pemilu dari tertutup menjadi terbuka pada 2008.
Dia pun merasa pernyataan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal sistem pemilu proporsional tertutup seakan ingin membuat takut masyarakat.
"Tidak perlu seorang pemimpin menakut-nakuti rakyat selama para pemimpin punya sikap kenegarawanan yang kuat," ucap Hasto di kantor pusat PDIP, Senin (29/5).
Dia menilai kekacauan politik justru terjadi jika ada yang menaruh kecurigaan berlebihan sebelum pemilu dilaksanakan. Padahal, PDIP menurutnya telah menjadi bagian dari pilar demokrasi. Hasto mengklaim bahwa partainya tidak diajarkan menang dengan segala cara. Dia menyebut selama dua pemilu terakhir PDIP menang dengan cara konstitusional.
"Kami tidak diajarkan untuk menang dengan segala cara mendapatkan kenaikan 300 persen, kami menang dengan cara-cara konstitusional," kata Hasto.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/tin)