Desmond curiga Jokowi tidak paham soal parameter penilaian menteri
"Ada menteri yang bilang Presiden tidak tahu apa-apa. Ya mungkin benar," kata Desmond.
Semenjak Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan diri bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo, isu reshuffle Kabinet Kerja Jilid II sontak berhembus kencang.
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa menilai ada baiknya perihal bongkar pasang kabinet ini ditanya ke Presiden Jokowi saja. Sebab, kata dia, Jokowi sendiri seakan tak memiliki parameter penilaian terhadap para menterinya sebagai rujukan publik menilai kinerja para menteri.
"Soal menteri-menteri itu seharusnya tanya Presiden. Diberikan parameter penilaian tidak? Atau jangan-jangan Presiden tidak paham?" kata Desmond saat dihubungi merdeka.com, Jumat (16/10).
Desmond mencontohkan saat isu yang menyebut ada menteri yang berani menyatakan bahwa Jokowi tak mengerti apa-apa haruslah menjadi sebuah patokan untuk menilai sikap Jokowi. Dengan demikian, isu tersebut seharusnya menjadi bahan koreksi bagi Jokowi sendiri.
"Ada menteri yang bilang Presiden tidak tahu apa-apa. Ya mungkin benar. Parameter menteri aja sekarang kita tidak ada yang tahu penilaiannya," tukasnya.
Adapun, saat melakukan reshuffle Jilid I, Desmond juga heran dengan pergantian yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Pasalnya, pengganti menteri, kata dia, justru tak lebih baik kinerjanya.
"Coba itu pengganti Rahmat Gobel lebih bagus tidak? Malah lebih parah. Menko Polhukam, pengganti Pak Tedjo apa lebih bagus? Ya tidak juga kan? Malah lebih parah juga," ujar dia.
Baca juga:
Fadli Zon: Kalau presiden merasa timnya belum kuat ya reshuffle saja
Soal reshuffle jilid II, NasDem tak masalah jatahnya dikurangi lagi
Politikus PDIP: Kabinet sekarang biasa-biasa, kalau dinilai B minus
PAN soal reshuffle jilid II: Kalau sudah bergabung harus all out
PAN: Isu reshuffle jilid II menguat, November atau Desember
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Siapa saja yang kemungkinan besar akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran dari Gerindra? Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya)," kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).Menurut Dasco, nama-nama menteri dari Gerindra sudah dikantongi namun ia enggan membeberkan.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Siapa yang berhak menentukan susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.