Dewan Kehormatan Demokrat akan sidang TGB karena dukung Jokowi
Dia mengatakan TGB belum pasti akan mendapatkan sanksi atas manuver politiknya. Sanksi akan diberlakukan jika ditemukan ada pelanggaran etika partai.
Dewan Kehormatan Partai Demokrat akan segera memanggil Gubernur NTB, M Zainul Majdi atau TGB untuk mengklarifikasi dukungan yang dilontarkan untuk Joko Widodo atau Jokowi. Seperti diketahui belum lama ini TGB memuji kinerja Jokowi dan menyatakan Jokowi tak cukup hanya memimpin lima tahun.
Ketua DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan sampai saat ini pihaknya belum melakukan klarifikasi ke TGB karena sedang sibuk mempersiapkan pendaftaran caleg ke KPU.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
"Dari Partai Demokrat sampai saat ini Dewan Kehormatan belum melakukan sidang, belum akan memanggil TGB atas sikapnya. Partai masih fokus menyukseskan pendaftaran caleg dan mungkin nanti setelah pendaftaran selesai Dewan Kehormatan Partai akan memanggil dan mengklarifikasi TGB," jelasnya, Selasa (17/7).
Dia mengatakan TGB belum pasti akan mendapatkan sanksi atas manuver politiknya. Sanksi akan diberlakukan jika ditemukan ada pelanggaran etika partai.
"Saat klarifikasi belum tentu akan dikeluarkan sanksi. Kalau ditemukan pelanggaran etika partai baru akan diberikan sanksi. Sanksi bisa berupa teguran, peringatan sampai pemberhentian," ujarnya.
Saat mengeluarkan manuver politiknya, TGB masih tercatat sebagai kader Partai Demokrat. Sementara Partai Demokrat belum memutuskan arah koalisi Pilpres sampai saat ini. Sebelumnya Ferdinand mengatakan manuver TGB tersebut offside dan harus ditegur.
"Sikap TGB ini offside. Artinya harus disemprit," kata dia di DPP Partai Demokrat pekan lalu.
Ferdinand menerangkan yang harus ditegur ialah sikap politik TGB, bukan personal. Pasalnya TGB mengeluarkan pernyataan dukungan sebelum ada sikap resmi partainya.
"Beliau ingin mendukung Jokowi silakan. Jadi beliau disanksi bukan karena mendukung Jokowi. Kalaupun disanksi, tapi karena sikapnya mendahului sikap resmi partai," jelasnya.
Ia menegaskan manuver TGB tak direstui partai karena yang bersangkutan tak pernah berkoordinasi dengan DPP. Ia juga membantah TGB kecewa karena tak didukung Demokrat menjadi capres atau cawapres. Pasalnya, TGB tak pernah menyatakan keinginannya ke partai ingin maju menjadi capres atau cawapres. Jika berniat maju seharusnya disampaikan kepada partai.
"Kalau beliau tentu punya niat ingin maju, harusnya melaporkan dong. Izin Pak Ketum Partai, saya ingin maju. Dan sampai saat ini, itu tidak pernah disampaikan oleh beliau. Sehingga kami menganggap keinginan beliau tidak ada," jelasnya.
"Kalau pun kemarin keliling-keliling banyak daerah bukan langkah politik, tetapi dakwah. Tidak dalam kampanye mengusulkan diri sebagai capres-cawapres. Itu yang kami tangkap. Meskipun di dalam berbagai survei namanya tinggi. Kami juga berpikir TGB itu tidak ingin (maju)," lanjutnya.
Jika sejak awal TGB menyampaikan ke partai ingin menjadi capres atau cawapres, Demokrat dipastikan akan mengakomodir dan membahasnya. "Kalau dia punya niat, sampaikan ke partai. Partai pasti akan membahasnya. Karena di kita demokrasi sangat hidup. Sudah pasti kita pertimbangkan. Karena kita tidak menutup karir politik siapa pun di Partai Demokrat. Kita melihat, evaluasi layak atau tidak, bukan asal popularitasnya tinggi. Semua aspek diperhitungkan," pungkasnya.
Baca juga:
Gus Solah nilai Mahfud MD lebih cocok jadi cawapres Jokowi ketimbang TGB
TGB sebut siap tidaknya jadi cawapres Jokowi bisa dijawab kalau sudah ada kejelasan
Inilah 4 nama cawapres yang ada di kantong Jokowi
Jokowi akui nama TGB, Mahfud MD & Airlangga Hartarto masuk daftar cawapresnya
Mencari sosok yang paling pas untuk Jokowi
TGB berikan bonus Rp 200 juta buat atlet Lalu Muhammad Zohri