Dewan Pers sayangkan pemilik TV tak independen di Pilpres
Sangat disayangkan beberapa pemilik televisi swasta nasional punya kedekatan dengan parpol dan elite politik tertentu.
Anggota Dewan Pers, Made Ray Karuna Wijaya menilai, informasi yang disuguhkan media televisi masih paling efektif dalam pemberitaan pilpres. Namun dia menyayangkan beberapa pemilik stasiun televisi swasta nasional memiliki kedekatan dengan partai politik dan elite politik tertentu.
"Ironisnya lagi pemilik stasiun televisi tidak memiliki kepedulian akan pentingnya independensi 'news room' karena lebih berpihak pada pasar, lemahnya kompetensi jurnalis, dan kurangnya pemahaman jurnalis akan peraturan pemilu," kata Made Ray di Denpasar, seperti dilansir Antara, Kamis (19/6).
-
Apa masalah yang dialami oleh TV? Salah satu masalah yang mungkin Anda temui adalah kondisi TV layar mati ada suara. Ini biasanya ditandai dengan suara tayangan yang terdengar jelas, namun layar TV tidak menampilkan gambar apa pun.
-
Di mana Tukul Arwana tampil di televisi? Setelah absen selama 3 tahun, Tukul Arwana kembali muncul di salah satu acara televisi.
-
Apa yang terlihat seperti satelit dalam lukisan 'Pemuliaan Ekaristi'? Bapa, Putra dan Roh Kudus digambarkan dalam 'Pemuliaan Ekaristi', sebuah lukisan karya Ventura Salimbeni tahun 1595. Namun di latar belakang ada sesuatu yang mengejutkan – sebuah bola biru dengan paku mencuat, yang oleh sebagian orang ditafsirkan sebagai Sputnik, satelit pertama yang mengorbit Bumi pada tahun 1957.
-
Kenapa pertandingan Persis vs Persebaya akan disiarkan di televisi? Pertandingan itu akan disiarkan Stasiun TV Indosiar pada pukul 19.00
-
Apa yang membuat Briptu Mustakim sering tampil di televisi? Kepopulerannya bahkan membawanya tampil di beberapa saluran televisi, menjadi pusat perhatian publik karena pesonanya yang memikat.
-
Kapan polusi dari satelit mulai menjadi perhatian? Memang konsistensi diluncurkannya satelit dari Bumi ke luar angkasa telah meningkat secara signifikan sejak beberapa tahun yang lalu.
Dia juga mengingatkan pengelola media penyiaran, seperti radio dan televisi, agar tidak menonjolkan keberpihakan kepada salah satu pasangan capres dan cawapres. Sebab, frekuensi yang dipergunakan adalah milik publik.
Terkait kasus tabloid Obor Rakyat, Dewan Pers sudah mengirimkan surat kepada pihak kepolisian untuk menindak secara hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebab, isi pemberitaan tabloid tersebut bukan bagian dari kegiatan dan produk jurnalistik.
Seperti diketahui, sejumlah pemilik televisi swasta nasional adalah elite parpol dan timses salah satu capres. Sebut saja tvOne yang dimiliki Ketua Umum Golkar sekaligus pendukung Prabowo - Hatta, Aburizal Bakrie (Ical); MNC Grup yang dimiliki politikus Hanura sekaligus pendukung Prabowo - Hatta, Hary Tanoesoedibjo; dan Metro TV yang dimiliki Ketua Umum NasDem sekaligus pendukung Jokowi - JK, Surya Paloh.
(mdk/dan)