Di depan santri, Sudirman Said sebut Jateng bukan kandang banteng, tapi rumah bersama
Sudirman Said menyebut Jawa Tengah bukan kandang banteng melainkan rumah bersama, rumah bagi orang beriman, rumah bagi santri, dan rumah bagi orang beragama.
Provinsi Jawa Tengah bukan milik salah satu golongan. Karena sudah menjadi rumah bersama, salah satunya rumah bagi para santri. Hal tersebut disampaikan calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut dua, Sudirman Said saat bersilaturahmi dengan pengurus dan para santri Pondok Pesantren Al-Falah, Songgom, Kabupaten Brebes pada Sabtu (19/5) malam.
"Saya ingin mengawali silaturahmi di sini dengan sebuah pertanyaan, apa betul Jateng ini kandang banteng? Karena faktanya, ternyata jumlah pesantrennya sangat banyak, ada 5800 pesantren, dimana-mana muncul simbol keagamaan," katanya melalui keterangan tertulis, Minggu (20/5).
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
Bersama calon Wakil Gubernur Ida Fauziyah, Sudirman Said menginginkan Jateng menjadi rumah santri. "Mari kita menggeser stigma, pandangan, bahwa Jateng bukan kandang banteng. Ini adalah rumah bersama, rumah orang beriman, rumah santri dan rumah orang beragama," ujarnya.
Ada beberapa alasan Ganjar memiliki harapan tersebut. Salah satunya, jika umat dan para santri masih terpinggirkan, hal tersebut tidak baik bagi pembangunan di Jateng.
"Ini kesempatan baik, suasana ini bisa diubah, selama umat masih terpinggirkan, tidak mengontrol kebijakan tidak mengontrol anggaran, tidak mengontrol policy keputusan, itu tidak baik," jelas Menteri ESDM periode 2014-2016 tersebut.
Salah satu hal yang disorot Sudirman adalah perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini yang dinilai masih minim terhadap pendidikan Islam, salah satunya pesantren.
"Saat ini, perhatian pada pendidikan Islam terbatas, sehingga, kalau memimpin Jateng, dengan ridho Allah SWT, kami berkomitmen untuk memfokuskan pembangunan Jateng pada pembangunan manusia, cerdas, sehat, berakhlak mulia, salah satunya lewat pesantren dan pendidikan Islam," jelasnya.
Menurutnya, perkara pembangunan infrastruktur fisik bisa dilakukan belakangan. Karena yang utama adalah pembangunan manusia.
"Perkara semen, gorong-gorong jalan raya itu bisa dicapai belakangan, Kalau kita ngebut di urusan infrastruktur keras, tetapi manusianya bukan manusia berdaya, bukan manusia yang punya akhlak, keterampilan, maka pembangunan fisik sebesar apapun akan hancur,” paparnya.
Sudirman Said menjanjikan tiga misi utama pembangunan Jateng. Yakni mengurangi kemiskinan menjadi 6 persen, menciptakan 5 juta lapangan kerja, dan membangun pemerintahan bersih.
"Salah satu yang menjadi problem kita saat ini adalah korupsi, tepat dikatakan di berbagai media, korupsi adalah urusan gawat kita, itu yang akan kita selesaikan, membangun pemerintahan bersih dari korupsi, sehingga saya meminta doa restu, terus berjuang menuju hari penting Rabu 27 Juni 2018," ucapnya.
(mdk/noe)