Din Syamsuddin: Anies Mewakili Muhammadiyah dan Cak Imin Nahdlatul Ulama
Cak Imin merupakan darah biru NU sebagai cucu salah satu pendiri NU KH Bisri Syansuri. Sementara, Anies dianggap kader Muhammadiyah.
Din menganggap Anies kader Muhammadiyah.
Din Syamsuddin: Anies Mewakili Muhammadiyah dan Cak Imin Nahdlatul Ulama
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar merupakan representasi kesatuan Nahdlatul Ulama dan Muhamadiyah.
- Mengenal Syaikh Muhammad Suhaimi, Ulama Asal Bekasi yang Dipercaya Punya Karamah
- Momen Maulid Nabi, Bupati Ipuk Ajak ASN Teladani Sifat Nabi Muhammad SAW
- Anies Dianggap Sosok Yang Mempererat Hubungan NU dan Muhammadiyah
- Momen Munarman eks Sekjen FPI Baca Ikrar Setia ke NKRI, Lilitkan Bendera di Kepala
Bakal cawapres Muhaimin Iskandar mewakili NU, sementara Anies Baswedan mewakili Muhammadiyah.
Hal itu disampaikan Din ketika bertemu dengan Muhaimin alias Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (3/11).
"Saya ditanya 'Kapan terjadi Indonesia di pimpin tokoh NU dan Muhammadiyah?' Saya jawab begini, Cak Imin itu tokoh NU, Mas Anies bisa lah dianggap dari Muhammadiyah. Ini sudah terjadi koalisi Muhammadiyah dan NU," kata Din.
merdeka.com
Cak Imin merupakan darah biru NU sebagai cucu salah satu pendiri NU KH Bisri Syansuri.
Sementara, Anies dianggap kader Muhammadiyah.
Din mengatakan, bisa saja ke depannya posisi kader NU yang menjadi calon presidennya.
"Kapan-kapan boleh dibalik. Yang presidennya NU. Dan wakilnya Muhammadiyah," katanya.
Din menuturkan, hal ini bukan sekterianisme karena NU dan Muhammadiyah merupakan salah satu pilar bangsa.
"Tetapi kepada para tokoh agama lain, ini bukan wawasan sekterianisme. NU dan Muhammadiyah pilar dari angsa dan negara Indonesia. Jadi tidak perlu khawatir. Karena turut membangun bangsa dan negara," katanya.
"Ormas-ormas Islam termasuk NU dan Muhammadiyah punya wawasan tengah atau wasatiyah. Ini maksud kami datang, untuk apresiasi terhadap ijtihad politik," jelas Din.