Disebut Sebagai Restoran Politik, NasDem Nilai Rio Capella Enggak Jelas
Tudingan itu ditanggapi dingin Surya Paloh maupun pengurus partai dengan logo lingkaran biru dibalut dengan warna jingga ini. Bahkan menurut Ketua DPP NasDem, Charles Meikyansah, maksud pernyataan Rio Capella tersebut tak jelas.
Pendiri Partai NasDem, Patrice Rio Capella menuding ketua umum Surya Paloh telah melenceng dari semangat pendirian NasDem pada 26 Juli 2011 untuk membawa perubahan restorasi Indonesia. Dia menilai NasDem kini telah berbuah menjadi 'restoran politik'.
Tudingan itu ditanggapi dingin Surya Paloh maupun pengurus partai dengan logo lingkaran biru dibalut dengan warna jingga ini. Bahkan menurut Ketua DPP NasDem Bidang Media dan Komunikasi Publik, Charles Meikyansah, maksud pernyataan Rio Capella tersebut tak jelas.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan Rizki Natakusumah menjabat sebagai anggota DPR RI? Rizki telah menjabat sebagai anggota DPR RI sejak 1 Oktober 2019, dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan legislatif.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Kapan pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat akan diadakan? Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September
"Kita juga enggak jelas maksud dari Rio Capella menyatakan itu. Kalau dibilang cita-cita restorasi, kita jelas kalau cita-cita restorasi itu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa tapi yang dicontohkan Rio itu salah satu yang ditolak oleh Partai NasDem," kata Charles di Jakarta, Senin (11/11).
Rio Capella Bukan Kader NasDem
Dia menegaskan, Rio Capella bukan lagi kader NasDem. Rio mundur dari NasDem karena tersangkut masalah korupsi. Menurutnya, Rio tidak paham perkembangan Partai NasDem yang semakin membaik.
"Dia enggak paham. Perkembangan NasDem yang hari ini bukan tambah sulit suara dari rakyat tapi kita lihat sendiri fakta faktual dari 36 jadi 59 angka NasDem. Itu bukti kepercayaan publik kepada NasDem," ucapnya.
Charles tidak mengetahui ke partai mana Rio bergabung saat ini. Dia hanya menyebut, istri Rio adalah kader PDI Perjuangan.
"Yang saya tahu persis bahwa istri yang bersangkutan sudah menjadi caleg PDIP, kalau yang bersangkutan (tidak tahu) tapi yang jelas dia buka kader partai NasDem. Karena dia sudah mengundurkan diri," tandasnya.
Sebelumnya, Pendiri Partai NasDem Patrice Rio Capella merasa kecewa dengan manuver Surya Paloh bertemu Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. Sebab, menurutnya, PKS sekarang berstatus oposisi.
"Sangat mengejutkan saat pimpinan Partai NasDem bermanuver menemui dan berkomunikasi dengan pimpinan partai lain di kubu oposisi. Padahal pada saat yang sama, Partai NasDem menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin," katanya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11).
Rio menuturkan, manuver Paloh ini telah melenceng dari semangat pendirian NasDem pada 26 Juli 2011 untuk membawa perubahan restorasi Indonesia. Dia menilai NasDem kini telah berbuah menjadi 'restoran politik'.
"Saya ingin sampaikan bahwa Partai NasDem saat ini sudah melenceng jauh dari semangat awal pendiriannya pada 26 Juli 2011. Partai NasDem yang awalnya mengusung salam perubahan restorasi Indonesia saat ini sudah benar-benar berubah menjadi restoran politik," katanya.
"Partai NasDem kini menjadi restoran politik tempatnya masak-memasak dan goreng menggoreng kepentingan politik yang bukan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan untuk memperjuangkan kepentingan partai, tapi hanya demi keuntungan elite tertentu, kelompok tertentu di internal Partai NasDem," tegasnya.
(mdk/gil)